Kamis 27 Jun 2024 13:57 WIB

Tiba di Madinah, Jamaah Gelombang 2 Diminta Prioritaskan Ziarah ke Raudhah

Jika sudah terlewat jadwal tasreh, jamaah tidak bisa punya kesempatan lagi ke Raudhah

Suasana Raudhah, Masjid Nabawi, Senin (11/6/2023). Untuk memasuki Raudhah, jamaah haji Indonesia harus memiliki tasreh atau izin.
Foto: Agung Sasongko/Republika
Suasana Raudhah, Masjid Nabawi, Senin (11/6/2023). Untuk memasuki Raudhah, jamaah haji Indonesia harus memiliki tasreh atau izin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jamaah gelombang 2 yang baru tiba di Madinah agar memprioritaskan ziarah Raudhah sebelum melakukan ziarah ke lokasi ziarah lainnya seperti ke Masjid Kuba, Jabal Uhud, dan sebagainya.

“Utamakan ziarah ke Raudhah, karena jadwalnya sesuai tasreh yang telah diberikan Kementerian Haji dan Umrah Saudi, sehingga tidak bisa diulang. Kalau sudah terlewat, jemaah tidak punya kesempatan lagi. Petugas telah mengurus tasreh yang akan digunakan jemaah sebagai tiket masuk Raudhah,” kata Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Baca Juga

Selain itu, ia menjelaskan, kondisi hotel di Madinah berbeda dengan di Makkah. Kapasitas hotel di Madinah tidak sebanyak di Makkah. Satu hotel di Makkah bisa menampung hingga 20 ribu jamaah, sementara hotel-hotel di Madinah memiliki kapasitas tampung untuk 1.500 orang.

 
photo
Infografis amalan jamaah haji di Raudhah - (Dok Republika)

“Kondisi tesebut perlu dipahami para jemaah, karena berdampak terhadap penempatan jemaah dan ada potensi kloter yang terpisah penempatannya,” ujar dia.

Selain kapasitas hotel, lanjut Widi, hotel di Madinah memiliki lobi yang lebih kecil serta jumlah lift yang terbatas. Karenanya, jemaah diimbau agar mengatur waktu turun dan naik lift usai salat di Masjid Nabawi.

“Selain itu, mengingat cuaca di Kota Madinah lebih panas dari Kota Makkah, jemaah agar melengkapi diri dengan alat pelindung diri seperti topi, kaca mata hitam dan semprotan air selagi bepergian atau ziarah,” ucapnya.

Bila ingin beribadah di Masjid Nabawi, ia menambahkan, jemaah agar mencatat dan mengingat nama dan nomor hotel. Memberi tahu dan mencatat nomor kontak PPIH di hotel.

“Tetap mengenakan identitas pengenal, terutama gelang jemaah, membawa paspor, visa dan identitas diri lainnya,” tuturnya.

Fase pemulangan jamaah haji, hingga tanggal 26 Juni 2024 pukul 21.00 WAS. Jamaah dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 36.835 orang tergabung dalam 93 kelompok terbang. Jemaah haji Indonesia yang wafat berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 08.05 WIB berjumlah 301 orang. Hari ini, 7.713 jemaah haji gelombang II yang tergabung dalam 20 kelompok terbang diberangkatkan ke Madinah.

Pada Kamis, 27 Juni 2024 terdapat 17 kelompok terbang, dengan jumlah jemaah haji sebanyak 6.726 orang. Mereka telah dan akan diterbangkan ke Tanah Air, dengan rincian sebagai berikut:

1) Debarkasi Makassar (upg) sebanyak 450 jamaah/1 kloter;

2) Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.440 jamaah/4 kloter;

3) Debarkasi Lombok (LOP) sebanyak 393 jamaah/1 kloter;

4) Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.113 jamaah/3 kloter;

5) Debarkasi Jakarta pondok gede (JKG) sebanyak 1.226 jamaah/3 kloter;

6) Debarkasi Batam (BTH) sebanyak 900 jamaah/2 kloter;

7) Debarkasi Jakarta bekasi (JKS) sebanyak 880 jamaah/2 kloter;

8) Debarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jamaah/1 kloter.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement