Kamis 27 Jun 2024 14:12 WIB

Jamaah Haji Diimbau Utamakan Ziarah ke Makam Rasulullah SAW, Jadwalnya tidak Bisa Diulang

Kalau sudah terlewat, jamaah tidak punya kesempatan lagi ziarah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Suasana Raudhah, Masjid Nabawi, Senin (11/6/2023). Untuk memasuki Raudhah, jamaah haji Indonesia harua memiliki tasreh atau izin.
Foto: Republika/Agung Sasongko
Suasana Raudhah, Masjid Nabawi, Senin (11/6/2023). Untuk memasuki Raudhah, jamaah haji Indonesia harua memiliki tasreh atau izin.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Fase pemulangan jamaah haji, hingga tanggal 26 Juni 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Jamaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 36.835 orang tergabung dalam 93 kelompok terbang. 

Jamaah haji Indonesia yang wafat berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) hingga pukul 08.05 WIB berjumlah 301 orang. Hari ini 7.713 jamaah haji gelombang dua yang tergabung dalam 20 kelompok terbang diberangkatkan ke Madinah. 

Baca Juga

Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag) Widi Dwinanda mengatakan, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau jamaah haji agar memprioritaskan ziarah ke Raudhah (tempat antara makam Nabi Muhammad SAW dan mimbar tempat beliau melakukan khotbah). Sebelum melakukan ziarah ke lokasi ziarah lainnya seperti ke Masjid Kuba, Jabal Uhud, dan sebagainya, utamakan ke Raudhah terlebih dahulu. 

“Utamakan ziarah ke Raudhah, karena jadwalnya sesuai tasreh yang telah diberikan Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi, sehingga tidak bisa diulang. Kalau sudah terlewat, jamaah tidak punya kesempatan lagi. Petugas telah mengurus tasreh yang akan digunakan jamaah sebagai tiket masuk Raudhah,” kata Widi di Jakarta, Kamis (27/6/2024). 

Selain itu, Widi menjelaskan, kondisi hotel di Madinah berbeda dengan di Makkah. Kapasitas hotel di Madinah tidak sebanyak di Makkah. Satu hotel di Makkah bisa menampung hingga 20 ribu jamaah, sementara hotel-hotel di Madinah memiliki kapasitas tampung untuk 1.500 orang. 

"Kondisi tersebut perlu dipahami para jamaah, karena berdampak terhadap penempatan jamaah dan ada potensi kloter yang terpisah penempatannya,” ujar Widi. 

Selain kapasitas hotel, Widi menjelaskan, hotel di Madinah memiliki lobi yang lebih kecil serta jumlah lift yang terbatas. Karenanya, jamaah diimbau agar mengatur waktu turun dan naik lift usai sholat di Masjid Nabawi. 

“Selain itu, mengingat cuaca di Kota Madinah lebih panas dari Kota Makkah, jamaah agar melengkapi diri dengan alat pelindung diri seperti topi, kaca mata hitam dan semprotan air selagi bepergian atau ziarah," ujar Widi.

Ia menambahkan, jika jamaah ingin beribadah di Masjid Nabawi, jamaah haji agar mencatat dan mengingat nama dan nomor hotel. Memberi tahu dan mencatat nomor kontak PPIH di hotel. 

"Tetap mengenakan identitas pengenal, terutama gelang jamaah, membawa paspor, visa dan identitas diri lainnya,” ujar Widi.

Pada Kamis, 27 Juni 2024 terdapat 17 kelompok terbang, dengan jumlah jamaah haji sebanyak 6.726 orang. Mereka telah dan akan diterbangkan ke Tanah Air.

 
 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement