Kamis 27 Jun 2024 18:17 WIB

Pakar: Perputaran Uang dari Tiket Konser Taraf Internasional Tembus Ratusan Miliar

Selain pemasukan, penyelenggaraan konser juga menyerap banyak tenaga kerja.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Grup band Coldplay beraksi saat membawakan hits andalannya dalam konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2023). Perputaran uang di konser Capai miliaran rupiah.
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Grup band Coldplay beraksi saat membawakan hits andalannya dalam konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2023). Perputaran uang di konser Capai miliaran rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti ruwetnya proses perizinan penyelenggaraan event, yang menyebabkan Indonesia ketinggalan konser penyanyi pop Amerika, Taylor Swift. Menurut Jokowi, Indonesia kalah cepat dibandingkan Singapura dalam urusan perizinan penyelenggaraan event, kemudahan akses, dan pelayanan untuk mendatangkan artis-artis internasional tersebut.

Jokowi pun meyakini bahwa separuh dari total 360.000 penggemar Taylor Swift yang menonton konser di Singapura, adalah warga Indonesia. Akibatnya, terjadi aliran uang keluar Indonesia menuju Singapura, tak hanya untuk tiket konser tetapi juga tiket pesawat dan penginapan.

Baca Juga

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengamini pernyataan Presiden Jokowi. Menurutnya ada dampak berganda dari maraknya penyelenggaraan konser cukup positif menggerakan berbagai sektor ekonomi mulai dari MICE, jasa EO, merchandise, periklanan, percetakan, tiket, jasa transportasi, telekomunikasi, industri makanan minuman hingga UMKM disekitar lokasi konser.

"Ada juga dampak serapan tenaga kerjanya pun cukup besar karena keterlibatan vendor dan promotor cukup beragam," ujar Bhima kepada Republika, Kamis (27/6/2024).