Kamis 27 Jun 2024 18:04 WIB

Realisasi Belanja Negara Sentuh Rp 824,3 Triliun, Segini Porsi Belanja Belanja Bansos

Realisasi belanja swtara dengan 33 persen dari total pagu anggaran.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Warga mengambil beras Bansos di Kelurahan Paoman, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (25/6/2024). Pemerintah memcatat realisasi belanja bantuan sosial (bansos) ialah sebesar Rp 70,5 triliun hingga 31 Mei.
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Warga mengambil beras Bansos di Kelurahan Paoman, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (25/6/2024). Pemerintah memcatat realisasi belanja bantuan sosial (bansos) ialah sebesar Rp 70,5 triliun hingga 31 Mei.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi belanja pemerintah pusat (BPP) yang disalurkan langsung kepada masyarakat menyentuh Rp 824,3 triliun pada Mei 2024 atau setara dengan 33,4 persen dari total pagu anggaran.

"Ini kenaikan yang sangat tinggi, yaitu 15,4 persen. Artinya pemerintah pusat akselerasi belanjanya meningkat tentu sangat bisa dijelaskan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Mei 2024 yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Baca Juga

Adapun, akselerasi belanja pemerintah pusat meningkat karena kegiatan seperti pemilu di Februari. Hal ini tentu membutuhkan front loading lebih banyak dibandingkan base line kita pada 2023 dimana tidak ada pemilu sehingga menimbulkan kenaikan yang signifikan.

Dari total belanja pemerintah pusat yang sebesar RP 824,3 triliun, Sri Mulyani mengatakan, belanja melalui kementerian atau lembaga (K/L) senilai Rp 388,7 triliun atau 35,6 persen dari pagu. Belanja tersebut digunakan untuk pembayaran program jaminan kesehatan nasional (JKN) atau kartu Indonesia sehat (KIS), penyaluran berbagai program bansos, pembangunan infrastruktur, pemeliharaan BMN, dan dukungan pelaksanaan Pemilu.