REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah bulat untuk mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024. Meski baru dideklarasikan oleh satu pihak, PKS akan terus berupaya membangun koalisi dengan partai lainnya.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengakui, partainya tidak bisa mengusung pasangan tanpa adanya koalisi dalam Pilgub DKI Jakarta. Karena itu, pihaknya masih berupaya membangun koalisi dengan partai lainnya untuk mendukung pasangan Anies-Sohibul.
"Terus kita akan lakukan komunikasi. Syukur-syukur kita juga akan terus membangun koalisi bersama," kata dia di Jakarta, Kamis (27/6/2024).
Diketahui, syarat bagi partai untuk mengusung pasangan calon dalam Pilgub DKI Jakarta adalah memiliki sedikitnya memiliki dukungan 20 persen kursi DPRD atau 25 persen suara hasil pemilu terakhir. Artinya, minimal harus ada 22 kursi DPRD atau sekitar 1,5 juta dari total 6,06 juta suara sah hasil pemilu terakhir di DKI Jakarta.
Sementara itu, PKS hanya mendapatkan 18 kursi DPRD Provinsi DKI Jakarta dalam Pemilu 2024. Sementara total suara sah yang diraih PKS di pemilu terakhir di Jakarta hanya 1,01 juta suara.
"Memang kami berhadapan pada sebuah realitas bahwa ini belum bisa melangkah karena belum cukup kursinya. Oleh karena itu, saya juga minta Pak Anies dan kita semua akan berikhtiar untuk mencari kursi tambahan, sehingga insya Allah perahu bisa berlayar," kata Syaikhu.
Ia mengatakan, hingga saat ini masih belum ada keputusan final terkait koalisi. Pihaknya, masih berupaya untuk menawarkan pasangan Anies-Sohibul kepasa partai lainnya agar bisa bergabung dalam koalisi PKS.