Jumat 28 Jun 2024 13:46 WIB

Berbagai Alat Penyiksaan Malaikat untuk Menghukum Penghuni Neraka Menurut Quran

Dalam menjalankan tugas, para eksekutor bersikap kasar dan tegas.

Api neraka (ilustrasi)
Foto: dok pexels
Api neraka (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Neraka adalah tempat penghukuman bagi manusia yang ingkar dan memiliki timbangan amal keburukan yang lebih berat selama hidup di dunia. Mereka yang menghuni neraka akan bertemu dengan malaikat eksekutor yang kejam dan tak mengenal belas kasihan.

Ia akan menjalankan tugasnya sesuai dengan bentuk dan cara hukuman yang telah ditentukan tanpa tawar-menawar. Dalam menjalankan tugas, para eksekutor bersikap kasar dan tegas. Petugas eksekutor adalah malaikat yang khusus ditugasi untuk itu. Ada yang menghubungkan dengan nama Zabāniyah sebagaimana disebutkan dalam Surah al-Alaq 96: 18.

Baca Juga

photo
Ilustrasi laknat dan siksa neraka - (Dok Republika)

Dikutip dari Kiamat dalam Perspektif Alquran terbitan Balitbang Kemenag, Ibnu Abdus-Salām menjelaskan, Zabāniyah adalah malaikat petugas eksekutor neraka yang paling besar dan paling kuat. Kekasaran  dan kekerasan para malaikat petugas eksekutor itu dapat dipahami dari QS at-Tahrim ayat 6 sebagai berikut:

"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."(at-Tahrīm/66: 6)

Ungkapan gilaz dan syidād (kasar dan keras) dalam ayat di atas oleh al-Alūsī dimaknai sebagai subjek yang sangat kasar dalam ucapan dan amat keras dalam tindakan. Dalam memberi siksaan, malaikat ini dilengkapi dengan berbagai perlengkapan untuk memberi kesakitan kepada para penghuninya.

Perlengkapan penyiksaan.. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement