Ahad 30 Jun 2024 06:56 WIB

Rupiah Menguat di Akhir Juni 2024, Asing Beli Lagi Aset Obligasi dan Saham

Selama 2024, nonresiden masih catat jual neto sekitar Rp 46 triliun.

Rep: Eva Rianti / Red: Lida Puspaningtyas
Ilustrasi- Logo Bank Indonesia
Foto: Bank Indonesia
Ilustrasi- Logo Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Bank Indonesia (BI) merilis perkembangan terkini terkait indikator stabilitas nilai mata uang rupiah dalam menghadapi dinamika perekonomian global dan domestik.

Baca Juga

Pada akhir pekan lalu, Jumat 28 Juni 2024, BI mencatat beberapa peristiwa signifikan dalam perdagangan mata uang dan surat berharga. Pada akhir Kamis (27/6/2024) rupiah ditutup pada level (bid) Rp 16.395 per dolar AS. Adapun pada Jumat (28/6/2024) pagi, rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.410 per dolar AS.

Yield SBN 10 tahun turun ke 7,094 persen pada akhir Kamis (27/6/2024), dan terus mengalami penurunan ke 7,07 persen pada pagi hari Jumat (28/6/2024). Indeks nilai tukar dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama menguat ke level 105,91.

Adapun Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke level 4,286 persen. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 27 Juni 2024 sebesar 78,06 bps, relatif stabil dengan dibandingkan 21 Juni 2024 sebesar 76,48 bps.

Transaksi Modal Asing

Berdasarkan data transaksi 24 – 27 Jun 2024, nonresiden tercatat beli neto Rp 19,69 triliun terdiri dari beli neto Rp 8,30 triliun di pasar SBN, serta beli neto Rp 2,23 triliun di pasar saham dan Rp 9,16 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 27 Jun 2024, nonresiden tercatat jual neto Rp 36,46 triliun di pasar SBN, jual neto Rp 9,78 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 123,21 triliun di SRBI.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," kata Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (29/6/2024). 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement