Rabu 03 Jul 2024 12:28 WIB

Hubungan Netanyahu-Militer Israel Retak, Jenderal-Jenderal Minta Gencatan Senjata

Sikap ini dilaporkan telah memicu keretakan antara Netanyahu dengan militer

 Aviv Kochavi (kanan), Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Israel yang akan keluar, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Israel yang baru, Herzi Halevi (kiri) dan Kepala kantor Kepala Staf Eyal Cohen (Tengah) selama a upacara pergantian Komando penjaga kehormatan di markas besar Kementerian Pertahanan di pangkalan Kriya di Tel Aviv, Israel, 16 Januari 2023. Herzi Halevi telah dipromosikan dari pangkat Mayor Jenderal menjadi salah satu Letnan Jenderal dan dilantik pada hari raya upacara di hadapan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Halevi menggantikan mantan Letnan Jenderal Aviv Kochavi yang pensiun setelah empat tahun sebagai kepala Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan 40 tahun sebagai prajurit.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Aviv Kochavi (kanan), Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Israel yang akan keluar, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Israel yang baru, Herzi Halevi (kiri) dan Kepala kantor Kepala Staf Eyal Cohen (Tengah) selama a upacara pergantian Komando penjaga kehormatan di markas besar Kementerian Pertahanan di pangkalan Kriya di Tel Aviv, Israel, 16 Januari 2023. Herzi Halevi telah dipromosikan dari pangkat Mayor Jenderal menjadi salah satu Letnan Jenderal dan dilantik pada hari raya upacara di hadapan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Halevi menggantikan mantan Letnan Jenderal Aviv Kochavi yang pensiun setelah empat tahun sebagai kepala Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan 40 tahun sebagai prajurit.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Para jenderal tertinggi Israel mengimbau dipenuhinya proposal gencatan senjata di Gaza, bahkan jika itu berarti gerakan Palestina Hamas tetap berkuasa, New York Times melaporkan pada Selasa (2/7/2024) yang dikutip Palestine Chronicle.

Sikap ini dilaporkan telah menciptakan keretakan antara militer dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menentang gencatan senjata. Adanya gencatan senjata maka memungkinkan Hamas untuk bertahan dalam perang.

Baca Juga

Para jenderal percaya bahwa gencatan senjata adalah cara terbaik untuk mengamankan pembebasan sekitar 120 warga Israel yang masih ditahan di Gaza, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, menurut wawancara NYT dengan enam orang pejabat keamanan yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif.

photo
Tentara Israel mengambil bagian dalam operasi darat di lingkungan Shujaiya Kota Gaza, Jumat, 8 Desember 2023. - ( AP Photo/Moti Milrod, Haaretz)

"Kurang siap untuk pertempuran lebih lanjut setelah perang terpanjang Israel dalam beberapa dekade, para jenderal juga berpikir bahwa pasukan mereka perlu waktu untuk memulihkan diri jika perang darat pecah melawan Hizbullah," tambah laporan itu, mengutip beberapa pejabat.

Gencatan senjata dengan Hamas juga dapat memfasilitasi kesepakatan dengan Hizbullah, menurut para pejabat, yang sebagian besar berbicara dengan syarat anonim.

Forum Staf Umum, kepemimpinan militer Israel, terdiri dari sekitar 30 jenderal senior, termasuk kepala staf militer, Letnan Jenderal Herzi Halevi, dan para komandan angkatan darat, angkatan udara, angkatan laut, dan intelijen militer.

Dukungan militer untuk gencatan senjata, menurut laporan tersebut, mencerminkan perubahan besar dalam pemikiran tentara Israel selama beberapa bulan terakhir. Terlebih, semakin jelas bahwa Netanyahu menolak untuk mengartikulasikan atau berkomitmen pada rencana pascaperang.

Eyal Hulata, yang menjabat sebagai penasihat keamanan nasional Israel hingga awal tahun lalu, dan yang secara teratur berbicara dengan para pejabat militer senior, dilaporkan mengatakan, militer mendukung penuh kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata. Mereka percaya bahwa mereka selalu dapat kembali dan menyerang Hamas secara militer di masa depan.

Sedikit amunisi...

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement