Rabu 03 Jul 2024 15:31 WIB

Kenali 10 Calon Penghuni Neraka Ini

Mereka merupakan penghuni neraka yang selalu diazab.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi Neraka
Foto:

 

Dallun atau dallin, artinya golongan yang sesat. Muhammad Mustafa al-Maragi dalam tafsirnya menerangkan bahwa yang dimaksud Dallun ialah mereka yang tidak mengetahui yang benar (haqq), atau mengetahuinya tetapi pengetahuannya itu salah, tidak benar.

Mereka ini adalah orang-orang yang belum sampai kepadanya seruan Ilahi, atau sudah sampai, tetapi yang benar itu belum jelas oleh mereka. Oleh karena itu, mereka hidup dalam kebingungan dan kegelapan, tidak menemukan apa yang dicarinya. Mereka menjadi mangsa berbagai hal yang meragukan dan keterangan-keterangan yang mencampuradukkan yang hak dengan yang batil, yang benar dengan yang salah, sehingga akidah kepercayaannya menyimpang, amal ibadahnya tidak benar dan akhlak budi pekertinya rusak karena tidak sesuai lagi dengan siratal mustaqim, jalan yang lurus. Keadaan semacam ini banyak dilakukan oleh orang-orang Nasrani.

Sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, "Dan sesungguhnya orang-orang yang tersesat itu adalah Nasrani." (Riwayat Ahmad dan Abu Dawud)

6. Fasiqun (orang-orang yang fasik/ durhaka kepada Allah).

Fasiqūn atau fasiqin, artinya orang-orang yang fasik, yaitu orang-orang yang percaya kepada Allah, tetapi melakukan dosa dengan sengaja (baik dosa karena menerjang larangan maupun dosa karena meninggalkan perintah Allah) tanpa ada rasa penyesalan, bahkan menantang segala akibatnya tanpa takut mendapat balasan (ancaman dari Allah). Ia melanggar batas-batas ketentuan Allah. Ia selalu berbuat maksiat, menyebarkan kemunkaran dan tidak mau bertaubat.

7. Mufsidun (orang-orang yang membuat kerusakan)

Mufsidun atau mufsidin, artinya: orang-orang atau golongan yang selalu membuat kerusakan di muka bumi, yaitu orang-orang yang menyimpang dari jalan Allah, mencemooh kebenaran yang telah terbukti kebenarannya, mengabaikan petunjuk akal dan petunjuk agama. Karena itu keberadaan mereka di muka bumi ini hanyalah merusak diri sendiri dan merusak orang lain, terutama di bidang akidah dan syariah, di mana keduanya (akidah dan syariah) adalah merupakan soko guru yang membentengi stabilitas kemaslahatan manusia dan lingkungannya.

Contoh orang yang berbuat kerusakan, penguasa yang sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Mereka yang selalu menyalakan api peperangan dan permusuhan dalam masyarakat. Mereka yang selalu menghalangi manusia dari jalan Allah. Mereka yang selalu melanggar hak-hak orang lain, seperti curang dalam menakar. Mereka yang mengingkari ayat-ayat Allah.

8. Mujrimun (orang-orang yang berbuat kejahatan)

Mujrimun atau mujrimin adalah bentuk jama dari lafaz mufrad mujrim ialah orang yang melakukan jarimah (jinayah atau tindak pidana).

Jarimah, ialah larangan-larangan syariat yang diancamkan kepadanya dengan hukuman had dan tazir. Seorang dikatakan mujrim atau mujrimun ialah apabila seorang menerjang larangan atau meninggalkan perbuatan yang diperintahkan oleh syariat, baik berupa hukuman had, qisas maupun tazīr.

9. Mutadun (orang-orang yang melampaui batas)

Mutadūn atau mutadīn, artinya orang-orang yang

melampaui batas, orang-orang yang keterlaluan dalam melakukan sesuatu yang telah digariskan oleh Allah.

Islam tidak menyukai sikap keterlaluan dan melampaui batas ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah. Islam dengan keras telah memperingatkan kita tidak boleh menganutnya.

Karena melampaui batas ketentuan yang digariskan oleh agama, berarti menuruti hawa nafsu dan berakibat sesat dan menyesatkan, sebagaimana yang pernah dilakukan orang- orang Yahudi dan Nasrani.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement