Selasa 09 Jul 2024 00:03 WIB

Agenda Grand Syekh Al Azhar Selama di Indonesia, Isi Kuliah Umum di UIN Jakarta Selasa

Syekh Al Tayeb akan berada di Indonesia selama empat hari.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al Tayeb.
Foto: Dok: Al Azhar
Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al Tayeb.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grand Syekh Al Azhar Imam Akbar Ahmed Al Tayeb tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Senin (8/7/2024) sore. Ia disambut langsung oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas serta sejumlah tokoh ulama dan pejabat Kemenag.

Gus Men, panggilan akrabnya, menilai kedatangan Grand Syekh Al Azhar ini akan menjadi kunjungan yang penuh makna bagi Indonesia. Menurut dia, Syekh Al Tayeb akan berada di Indonesia selama empat hari.

Baca Juga

"Meski singkat, saya rasa kunjungan ini sangat bermakna bagi kita di Indonesia, terutama umat Islam Indonesia," ujar Gus Men dalam siaran persnya, Senin (8/7/2024).

Kedatangan Syekh Al Tayeb juga disambut oleh tokoh alumni Al Azhar Indonesia Prof M Quraish Shihab. Hadir juga Plt Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad, Kepala Balitbang Diklat Kemenag Suyitno, serta Staf Khusus Menteri Agama, Abdul Rochman dan Wibowo Prasetyo.

Hadir juga Duta Besar Mesir HE Yaser Asheemy serta beberapa tokoh Mesir, antara lain Sahar Nasr (Penasihat Grand Syeikh dan CEO Bayt Zakat Al-Azhar), Nahla al-Shaedi (Kepala Markaz Tathwir dan Penasihat GSA Urusan Mahasiswa Asing).

Syekh Al Tayeb tercatat sudah tiga kali berkunjung ke Indonesia dalam satu dekade terakhir. Dua kunjungan pertama berlangsung pada 2016 dan 2018. Pada kunjungan kali ketiga ini, Syekh Al Tayeb dijadwalkan akan berada di Indonesia selama empat hari pada 8-11 Juli 2024.

Selama di Indonesia, Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM) ini dijadwalkan akan bertemu Presiden RI di Istana Negara. Setelah itu, Ketua MHM ini dijadwalkan mengisi Kuliah Umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada Selasa siang.

Imam Akbar Ahmed Al Tayeb juga akan mengadakan diskusi bersama para tokoh lintas agama, serta bertemu dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Pusat Studi Al-Qur’an.

Gus Men berharap, kunjungan Grand Syekh Al Azhar akan memberi inspirasi tentang pemahaman, pengamalan, dan pengalaman terkait moderasi beragama yang selama ini memjadi fokus dari Universitas Al Azhar.

"Kita tahu bahwa Al Azhar selama ini sangat konsern pada moderasi beragama. Saya kira kedatangan ini juga akan sangat menginspirasi bagi kita semua, dalam berbangsa dan juga beragama," ucap Gus Men.

"Karena kita tahu wasathiyah atau moderasi beragama itu sangat penting bagi kehidupan beragama serta kesatuan bangsa kita," kata dia.

Gus Men menambahkan, Indonesia adalah negara yang sangat majemuk, memiliki latar belakang warga yang sangat beragam. Jika tidak dikelola dengan baik, keragaman ini juga rentan akan gesekan. "Moderasi beragama sangat penting, karena kita ini sangat beragam baik agama, suku, maupun kulturnya," kata dia.

“Saya berharap pemikiran-pemikiran yang dibawa Grand Syekh Al-Azhar ke Indonesia mampu menginspirasi dalam pemerapan moderasi beragama,” kata Gus Men.

n/Muhyiddin

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement