Senin 08 Jul 2024 19:04 WIB

Jamaah: BPKH Amanah Mengelola Dana Haji, Kami Dapat Fasilitas Baik di Tanah Suci

Pengelolaan dana haji yang efektif dan efisien kunci mewujudkan haji berkualitas.

Red: Budi Raharjo
Sejumlah umat Islam berusaha menyentuh pintu kabah seusai tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Sejumlah umat Islam berusaha menyentuh pintu kabah seusai tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,

Laporan Karta Raharja Ucu, jurnalis Republika dari Madinah

MADINAH -- Nadya, jamaah haji asal Jakarta tidak pernah merasakan puncak kebahagiaan ketika beribadah selain saat berhaji. Perempuan yang bekerja sebagai karyawan swasta di Jakarta ini mengaku mendapatkan pelayanan yang baik di Makkah dan Madinah.

"Alhamdulillah semua tercukupi. Saya tidak pernah berhenti mengunyah setiap detik. Masya Allah berkah bener," kata Nadya saat ditemui di pemondokannya di wilayah Syisyah, Makkah.

Nana merawikan pergi ke Tanah Suci bukan perkara kebetulan. Uang setoran awalnya untuk berangkat haji dia pasrahkan dan percayakan kepada pemerintah untuk dikelola.

Ketika ditanya bagaimana pendapatnya tentang pengelolaan dana haji oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Nana memberikan pujian dengan dua jempol. "BPKH mampu mengelola dana haji dengan baik. Buktinya jamaah mendapatkan fasilitas selama berhaji dengan baik," puji Nana.

Nana menilai, BPKH amanah dalam mengelola dana haji. BPKH memang diamanatkan untuk mendistribusikan nilai manfaat kepada jamaah tunggu dari hasil pengelolaan dana haji.

Pujian serupa juga disampaikan Tuti Sudaryati. Berbaju biru gelap, Tuti sembari mengumbar senyum bercerita tentang kegembiraannya berangkat ke Tanah Suci.

Jamaah asal Bintaro, Jakarta ini mengaku mendapatkan pelayanan yang luar biasa baik dari petugas haji selama di Tanah Suci. Tuti yang saat ini berusia 66 tahun itu menuturkan, jalannya menuju ke Tanah Suci bukan kebetulan.

Dia menuturkan, Allah membuka jalannya ke Tanah Suci lewat anaknya. "Alhamdulillah Allah memberikan jalan lewat anak," kata Tuti saat ditemui di pemondokannya di Kota Makkah.

Tuti dan sang anak yang ikut membantu biaya hajinya, mengaku tidak pernah khawatir uang setoran awalnya dikelola pemerintah. Malah Tuti heran dengan uang yang disetorkannya dan dikelola BPKH, jamaah haji bisa mendapatkan fasilitas yang baik selama di Tanah Suci.

"Saya percaya uangnya dikelola pemerintah. Uang segitu kok bisa mendapatkan fasilitas yang sangat baik. Padahal saat ini kami dilayani sangat baik di sini," kata Tuti.

Pengelolaan dana haji yang efektif dan efisien adalah kunci mewujudkan haji yang lebih terjangkau dan berkualitas. Karena itu BPKH berupaya meningkatkan kinerja dan pelayanan dengan harapan dapat memberikan pengalaman haji terbaik bagi umat Islam di Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement