REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sholat tahajud adalah ibadahnya orang-orang shaleh, yang menjadikan Allah sebagai muara dari segala amal perbuatannya. Karena ketakwaannya juga, mereka selalu bersedia bungun malam untuk melaksanakan shalat tahajud dan mengusir nafsu tidurnya.
Berikut ini beberapa hadits Rasulullah saw yang menjelaskan tentang keutamaan-keutamaan shalat tahajud
1. Sholat tahajud adalah ibadah yang mendekatkan kita kepada Allah swt
"Hendaklah kalian mengerjakan sholat malam, karena itu merupakan kebiasaan orang saleh sebelum kalian, mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari perbuatan dosa, menghapus keburukan, dan mencegah penyakit dari badan.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Hakim)
Semua ibadah tentu akan mendekatkan kita pada Allah. Tapi, shalat Tahajud yang sangat dianjurkan pada sepertiga malam yang terakhir, atau sebelum Subuh karena pada waktu-waktu ini memang istimewa. Mengapa demikian?
Rasulullah bersabda, "Rabb kita turun ke langit dunia setiap malam, yaitu pada sepertiga malam yang terakhir. Dia berfirman, 'Siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku berikan, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku akan Aku ampuni."
Sehingga ketika Shalat Tahajud yang kita kerjakan pada sepertiga malam yang terakhir bertepatan waktunya dengan turunnya Allah ke langit dunia. Tentu kita tak perlu membayangkan bagaimana turunnya Allah itu. Yang pasti, itu menunjukkan bahwa waktu tersebut istimewa. Ibadah istimewa yang dikerjakan pada waktu yang istimewa pasti memberikan manfaat yang juga istimewa.
2. Terbebas dari ikatan setan
Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadis bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
"Setan mengikat kuduk (tengkuk) seseorang dengan tiga ikatan ketika dia tidur. Pada setiap skatan setan berbisik, “tidurlah, kamu mempunyai waktu malam yang panjang” Bila seseorang itu bangun dan berzikir kepada Allah Swt., maka lepaslah satu ikatan. Lalu, jika setelah itu dia berwudhu, satu ikatan lainnya terlepas. Dan jika setelah itu dia melakukan shalat malam, ikatan terakhir telah lepas. Sehingga keesokan harinya dia menjadi bersemangat dalam beribadah, terlepas segala ikatan kesempitan jiwa dan terlindungi dari rasa malas." (HR Bukhari dan Muslim)
Setan mengikat tengkuk kepala kita agar kita merasa berat untuk beribadah kepada Allah. Namun jika kita berhasil mengatasi rasa malas itu dan bangun di sepertiga malam yang terakhir untuk shalat Tahajud, artinya kita berhasil keluar dari tiga ikatan setan itu.
Halaman selanjutnya...