Kamis 04 Jul 2024 17:36 WIB

Utang Jatuh Tempo 2025 Rp 800 Triliun, Prabowo-Gibran Perlu Waspada

Kualitas belanja APBN perlu memberikan dampak pada sektor produktif.

Rep: Eva Rianti/ Red: Satria K Yudha
Ilustrasi utang
Foto: Freepik
Ilustrasi utang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Peneliti yang juga Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eisha Maghfiruha Rachbini mengatakan, nilai utang pemerintah yang jatuh tempo pada 2025 mencapai Rp 800 triliun. Dia mengingatkan, utang jatuh tempo itu perlu menjadi warning bagi pemerintahan baru Presiden terpilih Prabowo Subianto bersama wakilnya, Gibran Rakabuming Raka.

“Jatuh tempo 2024 ini bisa sampai Rp 400-an triliun, sedangkan 2025 sampai Rp 800 triliun. Ini sebenarnya perlu kewaspadaan di tengah-tengah program pemerintah yang ingin fantastis, jumbo,” kata Eisha dalam diskusi publik bertajuk ‘Warisan Utang untuk Pemerintah Mendatang’ yang digelar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2024).

Baca Juga

Dia menyampaikan bahwa program jumbo pemerintah yang ditambah dengan utang jatuh tempo pada tahun depan tersebut akan sangat berpengaruh pada melebarnya defisit APBN. Program jumbo itu di antaranya proyek warisan Presiden Joko Widodo, yakni Ibu Kota Nusantara (IKN). Juga sejumlah program yang dijanjikan Prabowo-Gibran saat kampanye Pilpres 2024 seperti makan bergizi gratis. 

“Pembiayaan (utang) nanti dari mana? Ditutup lagi bisa jadi dengan utang baru, ini bikin kita jadi enggak bisa lepas dari utang,” tuturnya.