Selasa 16 Jul 2024 21:40 WIB

Akan Lawan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim, PKB: Bisa Jadi Gandeng PDIP

Belum ada kesepakatan antara PKB dan PDIP.

Rep: Bayu Adji/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid saat memberikan keterangan kepada awak media di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4/2024).
Foto: Antara/Narda Margaretha Sinambela
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid saat memberikan keterangan kepada awak media di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak makin mantap dalam menghadapi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) setelah mendapat rekomendasi dari enam partai. Kendati demikian, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tetap tak gentar untuk menghadapi pasangan pejawat itu.

Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid mengatakan, partainya tak masalah apabila pasangan Khofifah-Emil telah mendapatkan dukungan dari banyak partai untuk maju di Pilgub Jatim. Pasalnya, PKB memiliki cukup kursi untuk mengajukan pasangan calon seorang diri. 

Baca Juga

"Enggak apa-apa (Khofifah-Emil didukung banyak partai). PKB menunggu pada limit terakhir, karena PKB cukup tiketnya untuk ngusung siapapun, yang nantinya akan dimajukan di Pilgub Jatim," kata dia di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024).

Jazilul menambahkan, partainya juga membuka peluang untuk membangun koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Pilgub Jatim. Namun, hingga saat ini belum ditemukan calon yang benar-benar cocok untuk diusung di Pilgub Jatim. 

"Bisa jadi gandeng dengan PDIP, tapi sampai hari ini belum ditemukan siapa yang pas," ujar dia.

Ia menyatakan, sudah ada beberapa nama yang didorong untuk maju dalam Pilgub Jatim. Nama-nama itu seperti KH Marzuki Mustamar dan Abdul Halim Iskandar, yang merupakan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

"Itu yang didorong, tapi bagaimana nanti skenarionya, saya masih lihat waktunya yang kira-kira pas, sama juga siapa waktunya yang pas," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement