REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) berjanji pada Selasa (9/7/2024) untuk mengajukan keluhan kepada FIFA atas “komentar rasis dan diskriminatif” oleh para pemain Argentina dalam nyanyian pascapertandingan tentang tim Prancis setelah mereka memenangkan gelar juara Copa America.
Argentina mengalahkan Kolombia 1-0 pada Senin (15/7/2024) pagi WIB di Stadion Hard Rock, Miami Gardens, Florida. Sebuah video yang diposting di Instagram oleh gelandang Argentina, Enzo Fernandez, yang bermain untuk Chelsea, dan dilihat secara luas di X menunjukkan para pemain Argentina tampak bernyanyi tentang para pemain Prancis yang memiliki keturunan Afrika.
Salah satu rekan setim Fernandez di Chelsea, bek Prancis Wesley Fofana, mengunggah video tim Argentina di akun media sosialnya pada hari Selasa dan menyebutnya sebagai “rasisme yang tak terbendung.” Fofana, yang memiliki hubungan keluarga dengan Pantai Gading, merupakan salah satu dari beberapa pemain Prancis yang berkulit hitam di skuad utama Chelsea.
Nyanyian yang sama, oleh beberapa penggemar Argentina, muncul sebelum Prancis dan Argentina bertemu di final Piala Dunia dua tahun lalu, yang dimenangkan oleh Argentina.
“Mengingat keseriusan pernyataan mengejutkan ini, yang bertentangan dengan nilai-nilai olahraga dan hak asasi manusia, presiden FFF telah memutuskan untuk menghubungi mitranya dari Argentina dan FIFA secara langsung untuk mengajukan pengaduan hukum atas komentar rasis dan diskriminatif,” kata FFF dalam sebuah pernyataan pada Selasa, dikutip AP.
Nyanyian yang menghina itu menyoroti para pemain Prancis yang memiliki keturunan Afrika, dari beberapa negara, dan memegang paspor Prancis.
“Presiden Federasi Sepak Bola Prancis, Philippe Diallo, mengutuk dengan sangat keras pernyataan rasis dan diskriminatif yang tidak dapat diterima yang dibuat terhadap para pemain tim Prancis sebagai bagian dari lagu yang dinyanyikan oleh para pemain dan pendukung tim Argentina,” tambah FFF.
Diallo adalah anggota komite eksekutif badan sepak bola Eropa UEFA dengan reputasi yang berkembang dalam politik permainan. FIFA tidak dapat segera mengkonfirmasi pada Selasa apakah keluhan Prancis telah diajukan.
Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan sepak bola dan 211 federasi nasionalnya harus memiliki pendekatan tanpa toleransi terhadap rasisme dan pada Mei lalu. Ia berkomitmen untuk meluncurkan kembali gugus tugas untuk memantau berbagai insiden.