Rabu 17 Jul 2024 20:26 WIB

Gus Imin: Banyak Politisi Tapi tak Banyak Negarawan Bervisi Jelas

Gus Imin sebut Sespim Perubahan digelar untuk dukung PKB.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar saat membuka Sekolah Pemimpin (Sespim) Perubahan Wilayah II di Ungaran, Semarang, Ahad (14/7/2024).
Foto: DOK PKB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar saat membuka Sekolah Pemimpin (Sespim) Perubahan Wilayah II di Ungaran, Semarang, Ahad (14/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin menyentil kualitas negarawan saat ini. Menurutnya saat ini banyak politisi tapi tak banyak negarawan yang mempunya visi jelas guna membangun Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Gus Imin saat membuka Sekolah Pemimpin (Sespim) Perubahan Wilayah III yang meliputi Bali, NTT, NTB, Maluku, dan Maluku Utara di Bali, Rabu (17/7/2024). Gus Imin mendorong Sespim Perubahan sebagai sarana rekrutmen pemimpin bangsa yang bukan saja berperan sebagai politisi, namun juga negarawan.

Baca Juga

"Kita ingin melahirkan pemimpin politisi sekaligus negarawan. Banyak politisi tapi tidak banyak negarawan yang memiliki visi yang jelas tentang masa depan bangsa," kata Gus Imin dalam keterangannya pada Rabu (17/7/2024).

Dalam kegiatan itu, Gus Imin menyebut Sespim Perubahan digelar sebagai supporting PKB dalam mengasah kemampuan dan pengetahuan seluruh Anggota Legislatif PKB yang terpilih pada Pileg 2024. Sehingga diharapkan kader PKB punya kapasitas memadai dalam menjalankan tugasnya di legislatif.

"Kepemimpinan politik kita harus terus disupport dengan kemampuan kepemimpinan yang sesuai dengan tuntutan zaman dan tantangan yang baru. Nah, Sekolah Pemimpin Perubahan ini adalah salah satu media mengasah kemampuan kepemimpinan itu," ujar Gus Imin.

Oleh karena itu, Gus Imin menegaskan bahwa Sespim Perubahan wajib diikuti oleh seluruh kader PKB yang terpilih di DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota. Gus Imin tak ingin ada yang absen dalam kegiatan ini.

"Kita ingin agar mereka berperan di legislatif dengan maksimal, memiliki modal untuk berkiprah dengan produktif, melahirkan keputusan-keputusan yang bermanfaat buat rakyat," ucap Wakil Ketua DPR RI tersebut. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement