Senin 28 Jul 2025 13:13 WIB

Menlu Iran Ungkap Dirinya Jadi Target Serangan Bom Israel, Nyaris Terbunuh

Menlu Iran Araghchi dikenal sebagai diplomat yang ulung.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi.
Foto: AP Photo/Frank Franklin II
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN— Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengungkapkan pada Ahad (28/7/2025) bahwa dirinya menjadi sasaran percobaan pembunuhan selama serangan 12 hari Israel di negaranya bulan lalu.

Berbicara di televisi Iran, Araghchi mengatakan sebuah bom diletakkan di depan rumahnya, dan menambahkan, "Namun teman-teman (pasukan keamanan) berhasil menguasainya," kata dia dilansir Aljazeera, Senin (28/7/2025).

Baca Juga

hmengatakan terjadi perbedaan di antara para pejabat Iran merespons pembunuhan Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), di Teheran pada 31 Juli 2024 lalu. Terutama menyoal waktu pembalasan kepada zionis Israel.

Setelah insiden itu, sebuah pertemuan diadakan di hadapan pemimpin Iran Ali Khamenei, katanya, dan semua orang berpendapat bahwa respons diperlukan, tetapi ada perbedaan pendapat tentang kapan dan bagaimana merespons.

"Para komandan militer percaya bahwa serangan itu harus dilakukan pada saat kami yakin akan kemampuan kami untuk mempertahankan negara," katanya.

Lebih lanjut, Araghchi membahas situasi negosiasi dengan Amerika Serikat, mengatakan bahwa Washington mengejar kebijakan tekanan maksimum dan mengancam untuk mengerahkan pasukan militer di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Saat Pejuang Berjuang dan Rakyat Gaza Dibantai, Abbas Sibuk Bahas Kekuasaan, Hamas Meradang

"Trump memberi kami pilihan antara perang dan negosiasi, menempatkan kami di persimpangan jalan," katanya.

Pemimpin negara (Khamenei) kemudian mengatakan bahwa kami akan berunding, tetapi secara tidak langsung.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement