Kamis 18 Jul 2024 10:21 WIB

Aroma Wangi Rasulullah SAW yang Disukai Para Sahabat

Para sahabat menyukai aroma wangi Rasulullah SAW.

Ilustrasi Rasulullah
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW mengajarkan umat Islam agar selalu menjaga kebersihan dan kerapian. Salah satu sunah Rasulullah SAW ialah memakai wangi-wangian, baik bagi laki-laki maupun perempuan.

مَن اغتَسَلَ يومَ الجُمُعة، واستنَّ، ومسَّ من طِيب إنْ كان عِندَه، ولبِسَ أحسنَ ثِيابِه، ثمَّ خرَج حتى يأتيَ المسجدَ، ولم يَتخطَّ رِقابَ الناسِ، ثم ركَعَ ما شاءَ اللهُ أن يَركَعَ، وأَنصَتَ إذا خرَج الإمامُ، كانتْ كفَّارةً لِمَا بينها وبينَ الجُمُعة التي قَبْلَها

Baca Juga

Beliau bersabda, “Barang siapa yang mandi pada hari Jumat, sikat gigi, memakai parfum, dan memakai pakaian paling bagus yang dimilikinya, lalu pergi shalat Jumat dan tidak melangkahi bahu orang, lalu shalat sunah dan mendengarkan khutbah sampai selesai serta tidak berbicara, maka diampuni dosanya antara Jumat itu dan Jumat sebelumnya” (HR Ahmad).

Menurut ajaran Islam, kaum pria dianjurkan untuk memakai wewangian yang semerbak harumnya dan warnanya tidak tampak. Sementara itu, kaum wanita dimakruhkan untuk menggunakan wewangian dengan harum yang menyengat saat keluar rumah, seperti ke masjid atau tempat-tempat lain. Bagaimanapun, kaum hawa boleh saja memilih parfum yang beraroma kuat apabila bersama dengan suaminya di rumah.

Nabi Muhammad SAW suka memakai wewangian. Beliau pun menerima apabila diberi hadiah wangi-wangian. Aroma yang melekat pada tubuhnya tidak hanya disebabkan parfum, tetapi juga kebersihan lahiriahnya.

Dalam hadis yang diriwayatkan al-Bukhari, disebutkan bahwa para sahabat mengenali jalan yang telah dilalui Rasulullah SAW. Sebab, keharuman yang menyeruak dari jalan itu. “Kami tahu kalau Nabi SAW sudah keluar (dari kediamannya) melalui wangi tubuhnya," tutur Anas.

Sang sahabat juga mengatakan, “Belum pernah aku mencium bau minyak wangi, parfum atau apa pun yang seharum aroma Rasulullah SAW” (HR Muslim).

قال جابر بن سمرة رضي الله عنه: فأما أنا، فمسح خدي، قال: فوجدت ليده بردًا أو ريحًا، كأنما أخرجها من جؤنة عطار

Jabir bin Samurah menuturkan, Nabi Muhammad SAW pernah mengusap pipinya. Dia pun merasakan tangan beliau harum, seakan-akan baru saja dikeluarkan dari tas kulit minyak wangi. “Aku pernah dibonceng Rasulullah SAW, lalu mulutku tersentuh pada cincin kenabian beliau yang menebarkan semerbak wewangian.”

“Siapa pun yang mendeskripsikan sosoknya (Nabi Muhammad SAW), pastilah berkata, ‘Belum pernah aku melihat sosok sesempurna Rasulullah,” kata Al-Hafizh al-‘Iraqi.

Di samping wangi, Nabi SAW juga berpenampilan rapi dan berwajah tampan. Bara' bin Azib meriwayatkan, "Postur tubuh Rasulullah SAW sedang (tidak tinggi dan tidak pendek). Bagian badan di antara kedua pundaknya lebar. Rambut beliau lebat, ujungnya menyentuh daun telinga bagian bawah. Beliau memiliki baju berwarna merah. Saya belum pernah melihat seseorang yang lebih tampan daripada beliau" (HR Tirmidzi, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement