Kamis 18 Jul 2024 19:24 WIB

Baru Dilantik Jokowi, Wakil Menteri Investasi Ungkap Prioritasnya Tarik Investor ke IKN

Salah satu tugas yang menjadi prioritasnya ialah mempercepat investasi di IKN.

Presiden Jokowi melantik tiga wakil menteri di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2024).
Foto: Antara/Yashinta Difa
Presiden Jokowi melantik tiga wakil menteri di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Yuliot Tanjung mengatakan salah satu tugas yang menjadi prioritasnya ialah mempercepat investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

"IKN jadi prioritas, kalau IKN kan kita melihat infrastruktur untuk kawasan inti pemerintahan itu sudah disiapkan oleh pemerintah," ucap Yuliot usai dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Wamen Investasi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2024).

Baca Juga

Tugas selanjutnya, kata dia, adalah membangun klaster-klaster lainnya yang tentunya membutuhkan banyak investor.

"Jadi, nanti bagaimana mengisi untuk klaster-klaster yang lain ini peningkatan investasi. Kemudian, ada juga kita mendorong untuk adanya kawasan ekonomi. Dan, untuk kawasan financial center itu juga menjadi target ke depan," ungkapnya.

Untuk itu, kata dia, Kementerian Investasi juga akan berkoordinasi dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) untuk percepatan investasi di IKN tersebut.

Ia juga mengungkapkan berdasarkan data yang diterima Kementerian Investasi, hingga saat ini terdapat sekitar 400 letter of intent (LoI) atau surat minat investasi di IKN.

"Sebenarnya ini dari data yang ada, komitmen investasi sudah lebih dari 400, tetapi ini kan kita ada prioritas terlebih dahulu menyiapkan KIPP (kawasan inti pusat pemerintahan). Jadi, setelah KIPP ini sudah siap, kita akan mendorong investasi lebih tersebar lagi sesuai dengan klaster-klaster yang ada," ujar Yuliot.

Adapun tugas prioritas lainnya, kata dia, memastikan agar target-target investasi dapat tercapai hingga akhir pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Selain itu, program hilirisasi juga harus tetap dilanjutkan di pemerintahan mendatang.

"Kami kan berusaha untuk bagaimana untuk target-target investasi bagaimana pertumbuhan ekonomi itu juga bisa tercapai sampai dengan akhir pemerintahan ini. Kemudian kami juga dengan adanya pemerintahan baru nanti mengantarkan ini bagaimana untuk kesinambungan kegiatan investasi terutama yang strategis hilirisasi itu tetap berjalan, sehingga target-target pertumbuhan dan juga indikator-indikator ekonomi melalui investasi itu bisa tercapai," ucap Yuliot.

Sebelum dilantik sebagai Wakil Menteri Investasi, Yuliot menempati jabatan fungsional sebagai Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Utama Kementerian Investasi/BKPM.

Yuliot juga pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal sejak September 2023 hingga Juni 2024. Semasa di kedeputian tersebut, Yuliot fokus pada pencapaian realisasi investasi dan fasilitasi penyelesaian permasalahan investasi yang dihadapi oleh perusahaan.

Ia juga pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal sejak Oktober 2020-September 2023.

Karir Yuliot semasa di Kementerian Investasi/BKPM berawal pada 1988, yang kemudian menjabat sebagai Kepala Kantor Perwakilan BKPM di Taiwan, Kepala Biro Perencanaan dan Informasi, Direktur Promosi Dalam Negeri, Direktur Pengendalian Pelaksanaan Wilayah II, dan Direktur Deregulasi.

Lahir pada 7 Oktober 1963 di Padang Panjang, Sumatera Barat, Yuliot merupakan lulusan Sarjana Produksi Ternak Universitas Andalas dan Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen PPM.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement