Jumat 19 Jul 2024 20:10 WIB

PBNU Minta Mama Ghufron Minta Maaf Secara Khusus ke MUI, Ini Alasannya

Mama Ghufron menolak klarifikasi mendalam dari MUI

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Video permintaan maaf Mama Ghufron. Mama Ghufron menolak klarifikasi mendalam dari MUI
Foto: Akun youtube @ponpesuniqnusantara
Video permintaan maaf Mama Ghufron. Mama Ghufron menolak klarifikasi mendalam dari MUI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengasuh Pondok Pesantren Uniq Nusantara Pancasila, Mama Ghufron telah meminta maaf atas ceramah kontroversialnya yang viral di media sosial. Namun, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Fahrur Rozi atau Gus Fahrur menilai, permintaan maaf yang disampaikan Mama Ghufron belum substansial.

"Dia belum minta maaf secara substansial atas berbagai macam statement dia yang membingungkan masyarakat awam," ujar Gus Fahrur saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (19/7/2024).

Baca Juga

Dia pun meminta kepada Mama Ghufron agar meminta maaf kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) karena telah merendahkan organisasi yang menjadi payung besar umat Islam tersebut.

"Dia harus minta maaf secara terbuka kepada MUI karena menantu atau anak dia telah menuduh MUI goblok, musuh Pancasila, MUI sarang teroris bahkan meminta pembubaran MUI," ucap Gus Fahrur.

Dia mengatakan, ajaran yang disampaikan Mama Ghufron hanya omong kosong belaka, termasuk pengakuannya yang mengarang hingga 500 jilid kitab. Jika pun memang begitu, kata dia, maka harus menunjukkan buktinya.

"Masyarakat harus paham bahwa pengakuan dia telah mengarang 500 jilid kitab itu omong kosong belaka. Atau dia harus menunjukkan bukti agar tidak ada kepalsuan lagi," ucap dia.

Selain itu, Gus Fahrur juga menganggap Mama Ghufron telah melakukan pembodohan terhadap masyarakat Indonesia. Karena itu, menurut dia, Mama Ghufron harus mengklarifikasi atas pengakuannya yang menyesatkan.

"Dia sudah melakukan pembodohan masyarakat dengan bahasa Suryani palsu, dia harus membuat pernyataan bahwa itu semua bukan bahasa Suryani tapi bahasa karangan dia sendiri," kata Gus Fahrur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement