REPUBLIKA.CO.ID, Kerusuhan terjadi di distrik Harehill di kota Leeds di Inggris utara, pada Kamis (18/7/2024) malam. Insiden ini menyusul apa yang oleh dewan kota disebut sebagai 'insiden keluarga'. Anak-anak dari keluarga Roma dibawa dan dirawat oleh layanan sosial.
Sebuah mobil polisi terbalik dan sebuah bus tingkat dibakar. Kobaran api menyala di sejumlah sudut kota ketika ratusan orang turun ke jalan dan kekacauan terus berlanjut sepanjang malam.
Polisi setempat pertama kali merespons kerusuhan tersebut sekitar pukul 17.00. Namun diketahui bahwa mereka diminta untuk mundur dan kemudian tidak hadir di area tersebut hingga sekitar pukul 01.00 dini hari.
Salah satu tokoh terkemuka di lapangan yang mencoba menghentikan kekacauan dan memulihkan ketenangan adalah Mothin Ali. Ia merupakan Muslim dan seorang anggota dewan lokal Partai Hijau yang dipilih pada awal Mei dengan platform pro-Palestina.
Ali, 42 tahun, terlihat mencegat tong sampah yang dilemparkan ke arah bus terbakar. Dia menarik tong sampah yang lain dari kobaran api dan menghadapi para perusuh, sambil berteriak “ada anak-anak di sana” mengacu pada rumah di dekatnya.
Belakangan, dia terlihat membantu upaya pembersihan di kawasan tersebut.
Sebelumnya pada malam hari, rekaman menunjukkan Ali dan anggota dewan lainnya, Salma Arif, mencoba menjadi penengah antara petugas polisi, pekerja agensi, dan keluarga setempat.
Fair play to Councillor Mothin Ali for giving us this Peep Show moment #Leeds last night pic.twitter.com/mJsuW7Qixc
— Lucy Brown (@lucymarionbrown) July 19, 2024
Namun ironisnya, ketika Ali berupaya memerangi kekacauan ini, komentator sayap kanan menyalahkan Muslim dan migran dari negara dunia ketiga atas kejadian tersebut. Ia bahkan menuduh Ali sendiri ikut serta dan memicu kerusuhan.