Selasa 23 Jul 2024 21:13 WIB

Kisah Karamah Syekh Abdul Qadir al-Jailani

Bahkan saat masih bayi, Syekh Abdul Qadir al-Jailani juga 'berpuasa' Ramadhan.

Red: Hasanul Rizqa
Syekh Abdul Qadir al-Jailani
Foto: dok nu
Syekh Abdul Qadir al-Jailani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab Adz-Dzail 'alaa Thabaqat al-Hanabilah menjelaskan profil sang sufi besar, Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Ulama yang namanya tercatat dengan tinta emas sejarah itu bernama lengkap Muhyiddin Abu Muhammad Abdul Qadir bin Abi Shalih Abdullah bin Jankiy.

Nasabnya sampai pada Nabi Muhammad SAW, baik melalui jalur ayah maupun ibundanya. Sebab, ia masih keturunan Husain bin Ali bin Abi Thalib. Keajaiban menyertai masa kecil Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

Baca Juga

Dikisahkan, ibunya sesungguhnya mendekati masa menopause jelang kelahiran putranya itu. Saat masih bayi, anak lelaki itu bahkan ikut berpuasa Ramadhan. “Anakku tidak mau menyusu sejak pagi hingga waktu maghrib tiba tatkala bulan puasa,” kata sang ibunda, sebagaimana dikutip Ibnu Rajab dalam Adz-Dzail 'alaa Thabaqat al-Hanabilah.

Syekh Abdul Qadir al-Jailani juga pernah menuturkan kisah masa kecilnya kepada para murid. “Setiap kali terlintas keinginan untuk bermain bersama teman-temanku, aku selalu mendengar suara berbisik, 'Jangan bermain, tetapi datanglah kepadaku wahai hamba Allah yang dirahmati.' Karena takut, aku segera berlari ke dalam pelukan Ibu,” katanya mengenang.