Jumat 26 Jul 2024 16:51 WIB

Dampak Perang Dagang AS-Cina, Berkah bagi Kawasan Industri Terpadu Batang

KITB digadang-gadang akan menjadi andalan dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Suasana di kawasan industri terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City, Jawa Tengah, Kamis (25/7/2024).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Suasana di kawasan industri terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City, Jawa Tengah, Kamis (25/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan kawasan industri terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City di Kabupaten Batang, Jawa Tengah (Jateng) pada Jumat (26/7/2024) sore. Acara peresmian kawasan industri seluas 4.300 hektare ini juga akan dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

Tak hanya meresmikan, Jokowi juga akan meninjau sejumlah pabrik di KITB milik PT Samator Indo Gas Tbk, pabrik PT KCC Glass Indonesia, dan melepas ekspor perdana 16 ribu pasang sepatu jemana Hokka dari PT Yih Quan Footwear Indonesia ke Amerika Serikat (AS).

Baca Juga

"(Pembangunan KITB tahap I) dicapai dalam kurun waktu empat tahun dan akan diresmikan bapak presiden," ujar General Manager Corporate Secretary KITB Burhan Murtaki saat berbincang dengan media di KITB, Batang, Jawa Tengah, Kamis (25/7/2024) lalu.

KITB digadang-gadang akan menjadi andalan Indonesia dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, optimalisasi peluang relokasi investasi asing, dan menjadi magnet dalam menarik investor dari dalam maupun luar negeri.

Kilas balik ke belakang, perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat (AS) pada 2019 menjadi salah satu faktor kehadiran KITB. Kala itu, Bank Dunia melaporkan 33 perusahaan eksodus dari Cina karena perang dagang dengan AS, namun tidak satu pun dari perusahaan tersebut memilih Indonesia sebagai lokasi investasi mereka.

photo
Suasana di kawasan industri terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City, Jawa Tengah, Kamis (25/7/2024). - (Republika/Muhammad Nursyamsi)

Jokowi pun membentuk tim investasi untuk menciptakan proyek-proyek strategis nasional (PSN) seperti KITB guna menyambut investasi langsung asing. Alhasil, Batang dipilih sebagai lokasi (PSN) untuk kawasan industri terpadu pada 2020 untuk pengembangan industri, ritel, dan komersial yang mengedepankan lingkungan investasi kompetitif dengan dukungan dan kebijakan yang kuat dari pemerintah.

"Saya akan rutin mengecek Grand Batang City karena memang sangat besar dan menarik. Ini contoh yang bagus untuk industri lain di luar Pulau Jawa," ucap Jokowi dalam laman resmi KITB.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun memiliki perhatian dan komitmen penuh terhadap pembangunan KITB. Erick menilai KITB merupakan terobosan baru dalam menarik investasi dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

"Kita harus pastikan proyek strategis, bukan proyek korporasi, tapi proyek strategis yang harus dijalankan, misalnya di Batang dan saya minta BUMN yang ada di Batang itu serius karena ini bagian dari terobosan kita supaya seperti arahan Bapak Presiden di mana pembukaan lapangan pekerjaan harus terus terjadi," kata Erick.

Sekretaris Perusahaan (Sekper) PT Danareksa Agus Widjaja atau Awi mengatakan pembangunan KITB seluas 4.300 hektare dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama seluas 450 hektare sudah rampung dan akan diresmikan Jokowi.  

Awi mengatakan 18 perusahaan dalam dan luar negeri pun telah masuk ke dalam KITB dengan ragam jenis usaha berbeda. Awi mencontohkan pabrik KCC Glass, Korea Selatan, yang memproduksi di industri kaca, Wavin Orbia dari Belanda untuk pipa, Yih Quan dari Taiwan yang bergerak di industri alas kaki; serta pabrik lokal seperti Rumah Keramik hingga Unipack Plasindo yang bergerak di industri bahan plastik PVC.

"Potensi PMA (penanaman modal asing) yang bisa masuk ke KITB masih sangat besar, nggak akan berhenti sampai di sini," ucap Awi. 

Awi menyampaikan KITB merupakan kawasan industri dengan fasilitas pendukung yang komplet lantaran terhubung dengan jalan tol, kereta api, hingga dermaga. Selain itu, ucap Awi, KITB juga menyediakan fasilitas mumpuni di dalam kawasan, mulai dari instalasi pengolahan air (IPA), instalasi pengolahan air limbah (IPAL), tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), hingga Network Operation Center (NOC).

"Jadi rata-rata KITB ini tenant-nya PMA, KITB punya semacam PSN yang mengalihkan PMA-PMA di luar negeri ke Indonesia. Contohnya besok juga ada pelepasan sepatu Hoka dan Converse ke AS," kata Awi. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement