Senin 29 Jul 2024 06:38 WIB

Menyambut Pagi dengan Berzikir dan Membaca Doa

Para salafush shalih menunjukkan teladan manfaatkan waktu pada pagi hari.

Bangun di pagi hari (ilustrasi)
Foto: Menshealth
Bangun di pagi hari (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pagi hari laksana masa muda yang penuh dengan vitalitas, dan sore hari ibarat masa tua. Barangsiapa yang terbiasa melakukan suatu aktivitas pada masa mudanya, niscaya ia akan terbiasa mengerjakannya hingga masa tuanya.

Aktivitas seseorang pada pagi hari akan mempengaruhi semangat kerja di sepanjang harinya. Maka dari itu, penting untuk mengawali pagi dengan nuansa-nuansa yang positif. Salah satunya bisa dilakukan melalui berdoa.

Baca Juga

Nabi Muhammad SAW mendoakan umatnya pada pagi hari.

"اللهُمَّ بَارِكْ ‌لِأُمَّتِي ‌فِي ‌بُكُورِهَا"

"Ya Allah, berkahilah untuk umatku di waktu paginya” (HR Ahmad).

Para salafush shalih sangat menghargai waktu pagi dan bersemangat guna mengoptimalkannya dalam kebaikan. Abu Wa’il bercerita, “Suatu pagi kami berkunjung ke rumah Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu sesudah subuh. Setelah mengucapkan salam, kami dipersilahkan masuk.

Namun, kami berhenti sejenak di depan pintu. Hingga pembantunya keluar sembari berkata, 'Silakan masuk.' Kami pun masuk. Ternyata saat itu Ibnu Mas’ud sedang duduk berzikir.

Ibnu Mas'ud bertanya, 'Mengapa kalian tadi tidak segera masuk? Padahal sudah kuizinkan masuk?'

Kami menjawab, 'Kami pikir, barangkali ada sebagian anggota keluargamu sedang tidur.'

Ia berkata, 'Apakah kalian pikir keluargaku pemalas?'

Kemudian, Ibnu Mas'ud melanjutkan zikirnya hingga matahari terbit. Selesai itu, ia berkata, 'Segala puji bagi Allah yang telah mengaruniakan pada kita kesempatan hidup di hari ini dan tidak membinasakan kita akibat dosa-dosa kita.'"

Ada berbagai doa yang bisa dipanjatkan kala pagi hari. Misalnya, sebagai berikut.

اَصْبَحْنَا وَاَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَالحَْمْدُ

للهِ وَالْكِبْرِيَاء وَالْعَظَمَة لِلَّهِ وَالخَْلْقُ وَاْلاَمْرُ

وَاللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَمَا سَكَنَ فِيْهِمَا لِلَّهِ تَعَالَى .

اللَّهُمَّ اجْعَلْ اَوَّلَ هَذَا النَّهَارِ صَلاَحًا

وَاَوْسَطَه نَجَاحًا وَآخِرَه فَلاَحًا يَا اَرْحَمَ

الرَّاحِمِ ين

Artinya, "Kami telah mendapatkan subuh dan jadilah segala kekuasaan kepunyaan Allah, demikian juga kebesaran dan keagungan, penciptaan makhluk, segala urusan, malam dan siang dan segala yang terjadi pada keduanya, semuanya kepunyaan Allah Ta'ala.

Ya Allah, jadikanlah permulaan hari ini suatu kebaikan dan pertengahannya suatu kemenangan dan penghabisannya suatu kejayaan, wahai Tuhan yang paling Penyayang dari segala penyayang."

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement