Senin 29 Jul 2024 11:52 WIB

Roket Pembunuh 12 Warga Sipil di Majdal Shams Milik Hizbullah atau Israel? Ini Analisisnya

Majdal Shams tidak pernah menjadi sasaran serangan Hizbullah.

Red: A.Syalaby Ichsan
Sepeda duduk di samping area yang terkena roket yang menewaskan banyak anak dan remaja di lapangan sepak bola di kota Druze Majdal Shams, di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel, Sabtu, 27 Juli 2024.
Foto: AP Photo/Leo Korea
Sepeda duduk di samping area yang terkena roket yang menewaskan banyak anak dan remaja di lapangan sepak bola di kota Druze Majdal Shams, di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel, Sabtu, 27 Juli 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Militer Israel menuding jika kelompok perlawanan bersenjata asal Lebanon, Hizbullah, berada di balik meledaknya sebuah roket di kota yang diduduki penjajah, Majdal Shams, pada Sabtu (27/7/2024). Roket tersebut menewaskan 12 warga sipil termasuk sepuluh anak-anak. 

Militer penjajah Israel bahkan menyebutkan jenis roket artileri yang digunakan dalam serangan tersebut, yang diklaim sebagai roket Falaq-1. Kelompok pejuang Hizbullah di Lebanon membantah keras keterlibatan mereka. Hizbullah mengaku tidak bertanggung jawabnya atas serangan mematikan terhadap desa di Golan Suriah yang diduduki Israel tersebut.

Baca Juga

Al-Mayadeen, media yang berbasis di Lebanon, menganalisis objek serangan dan video yang merekam momentum roket tersebut meledak. Al-Mayadeen pun mengungkapkan beberapa fakta yang mesti diperjelas sebelum menganalisis meledaknya roket tersebut.

Pertama, para pejabat Israel mengatakan bahwa pasukan pendudukan Israel dapat mengidentifikasi roket yang digunakan dalam serangan tersebut sebagai roket Falaq-1, yang dilaporkan membenarkan kecurigaan mereka.