REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN — Mantan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi optimistis bisa mendapatkan tiket dari partai politik (parpol) dalam usaha pencalonannya sebagai peserta Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut 2024.
Menurut Edy, bakal memalukan jika praktik pesta demokrasi, cuma melawan kotak kosong. Mantan Pangkostrad itu menegaskan, akan tetap berjuang agar masyarakat di Sumut tak dihadapkan dengan calon tunggal pada saat Pilkada Sumut 27 November 2024 mendatang.
“Jangan tanya saya kalau soal kotak kosong. Tanya sama Bobby, apa mau dia melawan kotak kosong? Mau pesta demokrasi kok maunya lawannya kotak kosong. Itu bukan demokrasi namanya,” kata Edy saat dihubungi Republika dari Jakarta, Senin (29/7/2024).
Bobby Nasution adalah Wali Kota Medan, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini menjadi satu-satunya politikus lokal yang berhasil mendapatkan tiket pencalonan gubernur dari partai-partai politik (parpol) peserta Pilkada Sumut 2024.
Bobby, sudah memegang tiket dukungan dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Nasdem.
Sementara Edy Rahmayadi, meskipun dalam posisi petahana, hingga kini belum berhasil meyakinkan satupun parpol yang bersedia mengusungnya. Konstelasi pencalonan gubernur untuk Piilkada Sumut tersebut, mengundang spekulasi calon tunggal alias melawan kotak kosong.
Namun begitu, Edy Rahmayadi meyakinkan bahwa masih ada sejumlah parpol, yang punya hak suara dalam mengusungnya sebagai cagub untuk melawan Bobby, pun menghindari kotak kosong.