Jumat 02 Aug 2024 06:10 WIB

Potensi Pasangan Ahmad Luthfi-Kaesang Menang Pilgub Jateng Lebih Besar

Publik Jateng akan bisa lebih menerima jika Kaesang diusung sebagai cawagub.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Erik Purnama Putra
Irjen Kemendag sekaligus mantan Kapolda Jawa Tengah, Komjen Ahmad Luthfi digadang-gadang menjadi calon gubernur (cagub) Jateng 2024.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Irjen Kemendag sekaligus mantan Kapolda Jawa Tengah, Komjen Ahmad Luthfi digadang-gadang menjadi calon gubernur (cagub) Jateng 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pengamat politik dari Universitas Diponegoro, Wahid Abdulrahman menilai, eks kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Ahmad Luthfi memiliki kans besar memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2024. Dengan catatan, jika Luthfi bisa bergandengan dengan Ketua Umum DPP PSI Kaesang Pangarep.

Wahid mengungkapkan, sosok Kaesang memiliki keunggulan absolut. Sebab, Kaesang merupakan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Wahid berpendapat, dari sisi daya terima, publik Jateng akan bisa lebih menerima jika Kaesang diusung sebagai calon wakil gubernur (cawagub).

Baca Juga

"Misalnya Mas Kaesang yang menjadi calon gubernur (cagub) itu relatif ada potensinya keraguan terhadap kepemimpinan, terhadap pengalaman. Tapi ketika dipasangkan sebagai calon wakilnya itu relatif minim resistensi maupun daya tolaknya. Nah ini yang kemudian menjadikan pasangan ini (Luthfi-Kaesang) relatif punya potensi menang cukup besar," kata Wahid kepada Republika.co.id di Kota Semarang, Kamis (1/8/2024).

Dia menjelaskan, sejauh ini belum ada isu yang dapat menggerus potensi elektoral Kaesang. Karena itu, jika Luthfi bisa sampai dipasangkan dengan Kaesang maka bisa mengungguli lawan-lawannya. "Apalagi dipasangkan dengan Pak Luthfi," ujarnya.

Wahid mengatakan, selain faktor sosok masing-maisng, Luthfi-Kaesang juga berpotensi menang karena besarnya partai koalisi pengusung. Sejauh ini setidaknya sudah empat partai yang mengusung Luthfi sebagai bakal calon gubernur, yakni Gerindra, Golkar, PAN, dan PSI. Menurut Wahid, ada peluang partai pengusung Luthfi bertambah.

Dengan banyaknya partai pengusung, menurut Wahid, hal itu akan berkorelasi dengan jejaring relawan di lapangan. Dia mengatakan, pengerahan kepala daerah dan aparat juga berpotensi terjadi ketika suatu calon diusung banyak partai.

Meski pemasangan Luthfi-Kaesang memiliki kans besar untuk menang, Wahid berpendapat, lawan dari calon tersebut tetap harus diperhatikan. "Kita belum tahu siapa figur yang akan diusung PDIP. Kalau kemudian figur yang diusung ternyata juga punya kapasitas yang seimbang, bahkan lebih, nah ini yang menarik. Kita belum bisa menentukan siapa yang kemudian akan lebih unggul," ucapnya.

Sebelumnya Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, ada usulan dari partai pengusung untuk mencalonkan Luthfi dengan Kaesang untuk Pilgub Jateng. "Ya ada, dari partai koalisi yang mengusulkan. Tapi kita akan putuskan bersama-sama," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2024).

Sementara itu PDIP belum mengumumkan akan mengusung siapa dalam Pilgub Jateng. Salah satu nama yang digadang-gadang sedang digodok PDIP sebagai bacagub adalah mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement