Sabtu 03 Aug 2024 08:07 WIB

Pelajar Indonesia Akan Berinteraksi Dengan Astronot NASA di Stasiun Luar Angkasa

UNESCO fasilitasi pelajar Indonesia berinteraksi dengan astronot NASA.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi astronot NASA.
Foto: EPA-EFE/CRISTOBAL HERRERA-ULASHKEVICH
Ilustrasi astronot NASA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelajar dari Indonesia dan 25 negara Kawasan Samudra Hindia akan mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan Astronot Nasa, Sunita Williams yang sedang berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi pelajar untuk mempelajari kehidupan di orbit dan penelitian penting yang dilakukan di luar angkasa.

Dalam pernyataannya, Jumat (2/8/2024) UNESCO yang menggelar interaksi ini mengatakan para pelajar akan berinteraksi langsung dengan Astronot Williams. Mereka akan mendapat kesempatan untuk belajar tentang penelitian dan pemantauan bencana alam, dari perspektif seorang astronot di stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Baca Juga

Hampir 90 pertanyaan diajukan oleh sekolah di kawasan Samudera Hindia, dengan 16 pertanyaan terpilih untuk acara siaran langsung. Pertanyaan-pertanyaan untuk astronot Williams akan mencakup topik seperti ketahanan laut dan pesisir, kehidupan di laut dan pesisir, tsunami, perubahan iklim, serta peningkatan kesiapsiagaan di wilayah masing-masing.

Pada percakapan langsung ini, siswa dari Bangladesh, Indonesia, Kenya, Madagaskar, Maladewa, Mauritius, Myanmar, Pakistan, Afrika Selatan, Timor-Leste, dan Uni Emirat Arab akan dapat bertanya kepada Astronot Williams mulai dari ‘Bagaimana rasanya menjadi seorang astronot?’ hingga ‘Bagaimana seorang astronot memantau lautan dari luar angkasa?’

Kegiatan edukasi ini dipromosikan oleh Tsunami United, sebuah proyek yang diinisiasi dan dikoordinasi oleh UNESCO-IOC, yang melibatkan pelajar di Kawasan Samudera Hindia, sebagai bagian dari peringatan ke-20 tsunami tahun 2004.

Keterlibatan UNESCO dalam proyek ini menunjukkan komitmen pada inovasi pendidikan yang menjembatani ilmu pengetahuan antariksa dan pengurangan risiko bencana. Dengan memfasilitasi dialog ini, UNESCO tidak hanya memperingati peristiwa bersejarah yang penting, tetapi juga memperkuat pentingnya kolaborasi global dalam membangun ketahanan terhadap bencana alam.

Acara ini akan disiarkan langsung di YouTube pada hari Jumat, 2 Agustus 2024, pukul 19.15 WIB melalui tautan YouTube. Kontak radio akan diatur program Amateur Radio on the International Space Station (ARISS).

Inisiatif ini didukung NASA Earth Science Applied Sciences Disasters program, UNESCO Office Jakarta, Indian Ocean Tsunami Information Centre of UNESCO-IOC (IOTIC UNESCO-IOC), The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency of the Republic of Indonesia (BMKG), the UNDRR United Nations Office for Disaster Risk Reduction, Asian Development Bank (ADB), EBC Financial Group dan U-INSPIRE Indonesia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement