REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDIP memastikan akan melawan calon kepala daerah yang disokong Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada pilkada serentak November mendatang. PDIP tak ingin di tiga provinsi penting hanya ada satu pasang calon gubernur-calon wakil gubernur (cagub-cawagub) yang melawan kotak kosong.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto memastikan tak akan ada kotak kosong di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur (Jatim) dan Sumatra Utara (Sumut). PDIP disebut masih terus menjalin komunikasi dengan partai politik lain untuk membangun koalisi.
“PDI Perjuangan terus membangun komunikasi politik dengan partai-partai sehingga nantinya di Jakarta tidak akan ada kotak kosong,” kata Hasto melalui keterangannya, Ahad (4/8/2024).
Saat dimintai penegasan kembali oleh wartawan soal kotak kosong di Jakarta, Hasto pun memastikan bahwa hal itu juga tidak akan terjadi di Sumatra Utara (Sumut) dan Jawa Timur (Jatim). “Ya sama untuk di Sumatra Utara, di Jawa Timur, untuk pilgub tidak akan ada kotak kosong,” jelas Hasto.
Seperti diketahui, di Jatim, KIM akan mengusung cagub incumbent atau pejawat, yakni Khofifah Indar Parawansa. Sedangkan di Sumut, hampir pasti KIM akan mengusung menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution. Sedangkan di Jakarta masih dinamis, tapi belakangan menguat nama politikus Golkar Ridwan Kamil yang akan dipilih untuk berkontestasi.
Strategi PDIP di Jakarta.. baca di halaman selanjutnya.