REPUBLIKA.CO.IDJAKARTA – Peranan dan kesadaran generasi muda sangat dibutuhkan terhadap fenomena global warming. Sebagai produsen otomotif Toyota memiliki peran dalam mengajak generasi muda di Indonesia untuk sadar menjaga lingkungan yang dilakukannya melalui program Toyota Eco Youth (TEY).
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)
Bob Azam mengatakan memasuki era transisi energi, partisipasi aktif dan kepeduliaan generasi penerus bangsa terhadap kondisi lingkungan sekitar, berperan penting mendukung Indonesia menuju masa depan netralitas karbon.
“Sosialisasi program TEY yang telah diselenggarakan, tidak semata-semata hanya untuk mengajak siswa SMA dan sederajat mengikuti kompetisi ini, namun yang terpenting adalah menyebarkan semangat aksi dekarbonisasi di berbagai wilayah di Indonesia,” kata Bob dalam keterangannya, Senin (5/8/2024) malam.
Bob mengatakan inisiasi generasi muda sebagai kunci keberlanjutan bumi yang hijau harus diwujudkan sejak dini, sehingga menjadi kontribusi bagi akselerasi target Pemerintah mengurangi emisi secara optimal di tahun 2030. “Di mana saat itu emisi sudah harus flat atau tidak naik lagi, sehingga target NZE di tahun 2060 dapat tercapai,” ujar Bob Azam.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto mengatakan dengan sosialisasi yang sudah dilakukan, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kepedulian anak muda terhadap netralitas karbon.
“Diharapkan juga dapat membangkitkan semangat mereka untuk berkontribusi dengan aksi nyata yang dapat mereka lakukan untuk mencapai netralitas karbon, bahkan dapat mangajak orang-orang di sekitar mereka. Salah satunya dapat dituangkan dengan mengikuti program TEY ini agar dapat dikembangkan lebih lanjut dengan bimbingan para ahli,” jelas Henry.
TEY tahun ini yang sudah mengawali aktivitas Kick Off pada April lalu, kali ini rangkaian aktivitas TEY sudah menuntaskan tahap sosialisasi dengan menyambangi generasi muda yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat di 8 kota, yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia di antaranya pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.
Dengan berakhirnya aktivitas sosialisasi TEY, maka dimulai tahapan selanjutnya yaitu seluruh siswa SMA dan sederajat dapat mengirimkan proposal proyek dan inovasi perbaikan lingkungan hidup sebagai wujud nyata aksi jaga bumi.
Sosialisasi Kompetisi TEY ke-13 telah disampaikan kepada sebanyak lebih dari 2.500 siswa (online maupun offline) yang terdapat di 221 sekolah di Jakarta, Balikpapan, Makassar, Papua, Surabaya, Yogyakarta, Bali, dan Medan.
Dalam aktivitas tersebut, selain menjelaskan mengenai persyaratan proposal juga disampaikan mengenai penjelasan apa itu pengurangan karbon, peran anak muda dalam aksi jaga bumi, hingga memberikan contoh berbagai aksi nyata selamatkan bumi yang bisa dilakukan di sekitar kita.
Dalam aktivitas sosialisasi ini, sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas eco gallery karena konsistensi mengikuti kompetensi TEY sebagai sarana pembelajaran lingkungan, juga turut dikunjungi. Setelah menyelenggarakan sosialisasi, selanjutnya program TEY akan dilanjutkan dengan seleksi proposal, bimbingan proyek, implementasi proyek dan mentoring, penjurian akhir, dan pengumuman pemenang.
Diinisiasikan pada tahun 2005, TEY hadir sebagai kompetisi gerakan penghijauan dan kepeduliaan lingkungan besutan Toyota Indonesia (PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan PT Toyota-Astra Motor), yang telah melibatkan lebih dari 1.700 partisipasi pelajar SMA atau sederajat dari 34 provinsi di Indonesia, dengan total proposal mencapai hampir 4.000.
Sebagai program yang berkesinambungan, TEY turut pula membangun eco gallery yaitu sebuah sarana pembelajaran lingkungan. Sebanyak 32 sekolah di berbagai wilayah Indonesia yang konsisten berpartisipasi mengikuti kompetisi ini, mendapatkan fasilitas eco gallery sebagai kelas tempat pembelajaran dan kegiatan yang berhubungan dengan proyek maupun inovasi perbaikan lingkungan hidup.
Program ini menjadi media partisipasi aktif mewujudkan kepeduliaan generasi penerus bangsa dalam mendukung Indonesia menuju masa depan netralitas karbon. Komitmen menyebarkan semangat aksi dekarbonisasi kepada para siswa, diharapkan dapat memegang peran sebagai kunci mencapai tujuan keberlanjutan dan menjaga keberlangsungan kehidupan alam untuk generasi selanjutnya.
Sejumlah upaya dekarbonisasi juga diwujudkan melalui berbagai inisiatif penghijauan untuk menyerap emisi yang terlepas dari lautan dan udara. Sejak tahun 2013, aktivitas penanaman bakau telah dilakukan dengan cakupan wilayah seluas 14 hektar di Cilebar dan Cilamaya, dan berhasil menyerap emisi karbon mencapai lebih dari 2.300 ton.
Selain itu, telah dikembangkan juga taman sakura di Lawu, Jawa Tengah yang bekerja sama dengan berbagai pihak sejak tahun 2018 sebagai ecotourism dan media pembelajaran siswa. Hingga pembuatan taman bambu dengan penanaman 17 jenis bambu di area Pabrik Karawang, Jawa Barat.