Rabu 14 Aug 2024 17:31 WIB

BPIP Disebut Biang Kerok Paskibraka Wajib Copot Jilbab

Saat ini Paskibraka dibawah kendali BPIP.

Rep: Erik Purnama Putra, Mas Alamil Huda/ Red: Ilham Tirta
Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan bendera kepada pembawa baki Paskibraka Salma El Mutafaqqiha Putri Achzaabi (kiri) dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-74 Tahun 2019 di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2019). Peringatan HUT RI tersebut mengangkat tema SDM Unggul Indonesia Maju. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Foto: ANTARA FOTO
Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan bendera kepada pembawa baki Paskibraka Salma El Mutafaqqiha Putri Achzaabi (kiri) dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-74 Tahun 2019 di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2019). Peringatan HUT RI tersebut mengangkat tema SDM Unggul Indonesia Maju. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembina Paskibraka Nasional 2021, Irwan Indra menuding, kewajiban copot jilbab bagi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2024 merupakan ulah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP). Sebab, Paskibraka saat ini dibawah pengurusan BPIP.  

"Pasti BPIP, karena sekarang yang bertanggung jawab mengurusi Paskibraka 2024 adalah BPIP," ujar Irwan kepada Republika.co, Rabu (14/8/2024).

Irwan pun heran, mengapa BPIP sampai harus mewajibkan Paskibraka 2024 yang perempuan mencopot jilbab. Bahkan, para delegasi dari berbagai daerah, seperti Aceh yang selalu memakai jilbab, tiba-tiba harus mencopot jilbabnya ketika sampai di Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Timur.   

Hal itu jelas berbeda dengan kebijakan sebelumnya yang membebaskan Paskibraka perempuan boleh mengenakan jilbab atau tidak. Menurut informasi yang didapat Irwan, ada 18 perwakilan Paskibraka perempuan yang mengenalkan jilbab. 

Ketika di IKN, belasan anak itu harus mencopot penutup kepala tersebut karena aturan yang dikenakan PDIP. "Bahkan ada yang sudah sejak SD dab SMP memakai jilbab harus dicopot karena ikut Paskibraka 2024," kata Irwan. 

Dia menyebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang sebelumnya bertanggung jawab atas Paskibraka pasti tidak terlibat dalam urusan itu. Karena Irwan mendesak agar BPIP bisa menjelaskan ke publik atas kebijakan diskriminasi copot jilbab bagi Paskibraka perempuan.

Sementara itu, dalam foto yang diterima Republika.co.id, memang terlihat Paskibraka perempuan tidak ada yang memakai jilbab. Semuanya terlihat seragam harus menunjukkan rambutnya.

Kepala BPIP, Yudian Wahyudi menjelaskan, 18 anggota Paskibraka putri 2024 yang tidak mengenakan jilbab itu saat pengukuhan di Istana Negara, IKN, Selasa (13/8/2024). Namun, Yudian menyebut mereka secara sukarela melepas jilbab untuk mengikuti aturan yang ada.

"Penampilan Paskibraka Putri dengan mengenakan pakaian, atribut, dan sikap tampang sebagaimana terlihat pada saat pelaksanaan tugas kenegaraan yaitu Pengukuhan Paskibraka adalah kesukarelaan mereka dalam rangka mematuhi peraturan yang ada dan hanya dilakukan pada saat Pengukuhan Paskibraka dan Pengibaran Sang Merah Putih pada Upacara Kenegaraan saja,” kata Yudian dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika, Rabu (14/8/2024).

Dalam form pernyataan disebutkan di poin 10 huruf a tentang Tata Pakaian Paskibraka bahwa "Paskibraka Putri mengenakan pakaian berupa rok dengan panjang 5 sentimeter di bawah lutut dan baju lengan panjang warna putih."

Kemudian di poin 10 huruf b tentang Sikap Tampang Paskibraka, disebutkan bahwa "Rambut dicukur rapi dan tidak diwarnai, dengan ukuran rambut bagi Paskibraka putra dengan perbandingan 3:2:1 dalam ukuran sentimeter dan bagi Paskibraka putri 1 (satu) sentimeter di atas kerah baju bagian belakang.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement