Rabu 14 Aug 2024 19:12 WIB

Israel Menang Lawan Hamas? ini Kenyataannya Kata Prajurit IDF

Hamas pejuang kemerdekaan Palestina luncurkan roket M90 ke Tel Aviv Israel.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Pengungsi Palestina berjalan di samping bangunan yang hancur di Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, Rabu (5/6/2024). Menurut Kementerian Kesehatan Palestina dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), sejak militan Hamas melancarkan serangan terhadap Israel dari Jalur Gaza pada 07 Oktober 2023, dan operasi Israel di Gaza dan Tepi Barat  tercatat Lebih dari 36.000 warga Palestina dan lebih dari 1.400 warga Israel terbunuh. EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Pengungsi Palestina berjalan di samping bangunan yang hancur di Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, Rabu (5/6/2024). Menurut Kementerian Kesehatan Palestina dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), sejak militan Hamas melancarkan serangan terhadap Israel dari Jalur Gaza pada 07 Oktober 2023, dan operasi Israel di Gaza dan Tepi Barat tercatat Lebih dari 36.000 warga Palestina dan lebih dari 1.400 warga Israel terbunuh. EPA-EFE/MOHAMMED SABER

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hamas pada Selasa (13/8/2024) meluncurkan dua roket ke Tel Aviv, pusat komersial Israel, menandai serangan pertama dalam beberapa bulan. Militer Israel melaporkan bahwa satu roket mendarat di laut dan yang lainnya tidak mencapai wilayah Israel, tanpa ada korban yang dilaporkan di Israel.

“Kami telah mengebom kota Tel Aviv dan pinggirannya dengan dua rudal M90 sebagai tanggapan atas pembantaian oleh Zionis terhadap warga sipil dan pemindahan paksa rakyat kami,” kata sayap militer Hamas dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman Financial Xxpress, Rabu (14/8/2024)

Baca Juga

Militer Israel melaporkan bahwa operasinya di Gaza termasuk menargetkan orang-orang bersenjata Palestina, membongkar bangunan militer, dan menyerang peluncur roket dan pos penembak jitu. Kedua belah pihak masih terlibat dalam konflik sementara para mediator berupaya untuk melanjutkan pembicaraan gencatan senjata akhir pekan ini.

Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada Senin bahwa mereka mengantisipasi pembicaraan damai yang dijadwalkan pada Kamis akan berjalan sesuai rencana dan bahwa perjanjian gencatan senjata masih dalam tahap penyelesaian. Menurut Axios, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan melakukan perjalanan ke Qatar, Mesir, dan Israel pada Selasa untuk terlibat dalam diskusi.

Pemerintah Israel mengkonfirmasi akan mengirim delegasi ke pembicaraan tersebut. Namun, Hamas, kelompok pejuang kemerdekaan Palestina yang memerintah Gaza sebelum konflik, telah meminta rencana konkret untuk mengimplementasikan proposal yang telah diterima alih-alih diskusi lebih lanjut.

Sebelumnya diberitakan bahwa puluhan perwira cadangan Israel mengatakan dalam sebuah surat pada hari Ahad lalu bahwa tentara Israel masih jauh dari kemenangan di Jalur Gaza saat Tel Aviv melanjutkan serangan mematikannya di daerah kantong Palestina itu sejak 7 Oktober 2023.

"Dalam beberapa hari terakhir, kami terkejut dengan pernyataan berulang kali dari pejabat senior militer bahwa kemenangan sudah di depan mata dan ada kemungkinan untuk beralih ke tahap serangan tepat sasaran," bunyi surat yang ditandatangani oleh sekitar 100 perwira kepada Kepala Staf Herzi Halevi.

"Kami, yang datang dari lapangan, tahu betul bahwa situasinya masih jauh dari kemenangan," kata surat itu, dikutip dari laman Middle East Monitor.

Para perwira militer Israel mengatakan bahwa faksi perlawanan Palestina masih memiliki kemampuan lintas batas seperti UAV, pesawat tanpa awak peledak, dan mortir.

"Ini bukan seperti apa kemenangan itu," ujarnya.

Pada bulan Februari, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada ABC News bahwa kemenangan sudah di depan mata.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement