Jumat 16 Aug 2024 21:07 WIB

Rocky Gerung: Senyum Megawati Lebih Indah dari Senyuman Mona Lisa

Rocky Gerung mengatakan ketika pergi ke Eropa, mereka tidak bertanya soal bahasa.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Rocky Gerung.
Foto: Rizky Surya
Rocky Gerung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Rocky Gerung memandang senyuman Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri lebih indah dari ekspresi Mona Lisa karya Leonardo Da Vinci. Menurut Rocky, ekspresi Megawati itu lebih indah dalam konteks tetap tersenyum di tengah intimidasi dari penguasa.

Rocky Gerung menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara bedah buku "Merahnya Ajaran Bung Karno" dalam rangka Refleksi Kemerdekaan ke-79 RI yang digelar Persatuan Alumni GMNI Lebak di Museum Multatuli, Rangkasbitung, Banten, Jumat (16/8/2024).

Baca Juga

Rocky mulanya menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Museum Louvre di Paris beberapa waktu lalu. Dia lalu melihat lukisan asli Mona Lisa.

"Saya berfoto disitu. Saya menikmati senyum Mona Lisa. Tetapi begitu saya pulang ke Indonesia, saya tahu ada senyum yang lebih indah dari Mona Lisa. Senyum Megawati," kata Rocky dalam kegiatan itu.

Rocky menyinggung Megawati yang tetap dapat tersenyum walau menghadapi penguasa. Rocky merasa Mona Lisa belum tentu dapat tersenyum layaknya Megawati kalau berhadapan dengan penguasa.

"Senyum Megawati yang didera oleh politik, diintimidasi oleh kekuasaan, Megawati senyum. Belum tentu Mona Lisa kalau diintimidasi oleh kekuasaan dia senyum," kata Rocky.

Rocky lalu menyampaikan para pendiri bangsa memiliki kemampuan berpikir. Menurut dia, penting untuk mengembalikan kemampuan tradisi berpikir untuk diterapkan rakyat Indonesia. Karena itu, Rocky selalu menyukai diundang dalam acara diskusi.

"Karena hanya dengan pikiran kita bisa meloloskan seluruh ide, untuk bertengkar dengan pikiran bangsa. Saya mau memaksimalkan forum ini, sebagai upaya pertama untuk mendalilkan bahwa ada Ibu Kota Negara, tetapi saya ingin Rangkasbitung jadi Ibu Kota Pikiran," ujar Rocky.

Rocky menekankan forum ini ialah diskusi buku Merahnya Ajaran Bung Karno. Dia ingin mengajak audiens untuk membaca bagaimana Bung Karno bisa direlevansikan di dalam keadaan hari-hari ini.

Rocky Gerung mengatakan ketika pergi ke Eropa, mereka tidak bertanya soal bahasa. Namun, mereka akan bertanya tentang HAM, demokrasi, lingkungan hidup, dan solidaritas kemanusiaan.

"Semua itu adalah pikiran Bung Karno, bahkan mendahului zaman. Jadi, kita jangan tenggelamkan pikiran itu," kata Rocky.

Patut diketahui, dalam acara ini hadir narasumber lainnya yakni Sejarawan Bonnie Triyana, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dan penulis Buku Merahnya Ajaran Bung Karno Airlangga Pribadi.

Sementara, ratusan peserta turut hadir dari berbagai unsur organisasi diantaranya PA GMNI, mahasiswa hingga organ pemuda di Rangkasbitung.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement