Selasa 20 Aug 2024 19:40 WIB

NasDem Jabar Resmi Umumkan Pasangan Farhan-Erwin Maju ke Pilwalkot Bandung

Ada beberapa alasan mengapa NasDem mengusung Farhan-Erwin

Pasangan Farhan dari NasDem dan Erwin dari PKB akan maju di Pilwakot Bandung
Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Pasangan Farhan dari NasDem dan Erwin dari PKB akan maju di Pilwakot Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Jawa Barat (Jabar) telah resmi memberikan B1-KWK atau surat pernyataan dukungan untuk Farhan-Erwin maju di Pilwakot Bandung. Surat tersebut pun, sebagai penanda koalisi resmi antara NasDem dan PKB.

Farhan merupakan kader dari NasDem dan Erwin merupakan politisi dari PKB. Ketua DPW NasDem Jabar, Saan Mustofa mengatakan, Farhan-Erwin dipastikan akan berlayar di Pilwakot Bandung, karena persyaratan sudah memenuhi.

Baca Juga

"Kota Bandung NasDem PKB itu uda cukup (kursi) dan kita bisa berlayar. Disubang kita 7 kursi, PKB 6 PPP 1 itu berlayar," ujar Saan kepada wartawan di kantor DPW NasDem Jabar, Jalan Cipaganti, Kota Bandung, Selasa (20/8/2024).

Saan mengatakan, ada beberapa alasan mengusung Farhan-Erwin serta beberapa Paslon lainnya di Pilkada Jabar. Salah satunya, dilihat dari komitmen, keberpihakan dan kemuan untuk membangun daerah serta menyejahterakan masyarakat.

Faktor kedua, kata dia, dilihat dari sisi popularitas, elektabilitas dan tidak juga melihat latar belakang dimasyarakat. "Itu menjadi pertimbangan kita dan kita menggunakan survey sebelum kita menetapkan paslon yang akan kita rekomendasikan," katanya.

Sementara menurut Farhan, dirinya bersama Erwin sudah sah menjadi pasangan yang akan diusung untuk Pilwakot Bandung. Keputusan ini pun, tidak terpengaruh dengan adanya keputusan terbaru dari MK yang mengubah syarat ambang batas.

"Bagaimana terhadap keputusan MK tidak akan mengubah koalisi kami bersama PKB karena koalisi ini sudah terbentuk sejak belum ada adanya keputusan dari MK tersebut dan kami solid, PKB sudah mengeluarkan B1 KWK-nya," paparnya.

Namun, kata Farhan, dirinya enggan menutup pintu untuk partai lain yang ingin berkoalisi di Pilwakot Bandung. Ia pun, masih membuka pintu lebar-lebar bagi partai lain yang akan bergabung.

"Kami masih sangat terbuka kepada koalisi partai manapun yang ingin bergabung, karena buat kami sebetulnya keputusan dari MK ini memang memberikan kemungkinan tetapi bukan berarti tidak ada resikonya," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement