REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti, mengatakan, untuk bisa menjaga kesuksesan Kejaksaan Agung (Kejakgung) dalam penegakkan hukum di masa mendatang, dibutuhkan dukungan dari presiden, serta figur tegas dan berani.
“Presiden terpilih (Prabowo Subianto) setidaknya harus mencari orang yang setidaknya punya keberanian seperti jaksa agung yang sekarang (ST Burhanuddin) dan tentu harus mendapat dukungan dari presiden,” kata Ray Rangkuti, Jumat (23/8/2024).
Dijelaskannya, Kejakgung butuh figur yang punya keberanian dalam penegakkan hukum. Tapi, menurut Ray, jika tidak mendapat dukungan dari presiden maka hal itu akan tetap sulit. “Begitu juga sebaliknya, kalau Pak Prabowo serius dalam melakukan penegakkan hukum, tapi jaksa agungnya ke sana-sini, ya tidak akan jalan juga. Jadi dua hal itu penting untuk melanjutkan kinerja Kejakgung yang sudah berjalan seperti sekarang,” ungkap Ray.
Dengan sudah tingginya kepercayaan publik terhadap Kejakgung, Ray Rangkuti berharap, Prabowo nantinya memberi kebebasan kepada jaksa agung untuk menindak tegas pelaku tindak pidana korupsi. “Bukan hanya memberi keleluasaan, tapi malah harus mendorong untuk berani menindak koruptor,” ungkapnya.
Berdasar survei yang dilakukan Indikator Politik, pada Januari 2024, Kejaksaan Agung masih tetap menjadi lembaga penegak hukum paling dipercaya oleh masyarakat dengan persentase nilai sebesar 76,2%. Atas hasil survei tersebut, Kejaksaan Agung dinilai paling tinggi tingkat kepercayaannya dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.
Adapun Kejaksaan mengalami peningkatan kepercayaan publik dari 75,1% periode Oktober 2023. Hal ini sejalan dengan peningkatan presepsi masyarakat yang menilai baik terhadap penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia.