Jumat 23 Aug 2024 18:05 WIB

Bersama Petani Milenial dan Pemda Cianjur, Kementan Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Kabupaten Cianjur memiliki potensi yang sangat besar untuk mensukseskan program ini.

Rep: Antara/ Red: Gilang Akbar Prambadi
FGD Dukungan Petani Milenial Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services (YESS) pada Program Makan Bergizi di Kabupaten Cianjur.
Foto: Dok. Kemen
FGD Dukungan Petani Milenial Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services (YESS) pada Program Makan Bergizi di Kabupaten Cianjur.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, telah menyatakan dukungannya terhadap salah satu program unggulan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029 yaitu makan bergizi gratis dalam berbagai kesempatan.

Dukungan ini juga ditunjukkan oleh Staff Khusus Menteri Pertanian bidang Kebijakan Pertanian, Dr. Sam Herodian dengan bergabung dalam FGD Dukungan Petani Milenial Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services (YESS) pada Program Makan Bergizi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. FGD ini dilaksanakan di Ruang Garuda, Pendopo Kantor Bupati Cianjur. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pertanian (Kementan), Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura Cianjur, Dinas Kesehatan, TNI, OPD terkait lainnya, dan perwakilan dari petani milenial yang akan menjadi supplier bahan baku makan bergizi gratis.

Baca Juga

Kabupaten Cianjur memiliki potensi yang sangat besar untuk mensukseskan program makan bergizi gratis, karena komoditas pertanian, peternakan, dan perikanan tersedia. Selain itu, semangat milenial di Cianjur dalam bidang pertanian juga sangat tinggi terbukti dari banyaknya penerima manfaat program penumbuhkembangan wirausaha muda dan ketenagakerjaan di sektor pertanian, yang tercatat sudah mencapai angka 22.001 orang.

Program makan bergizi gratis ini dapat menumbuhkan sinergitas berbagai pihak serta dapat mendorong perekonomian secara umum. Produk pertanian dari petani milenial dapat diserap sebagai bahan baku, pemerintah nantinya akan berkontrak dengan petani yang mampu memberikan produksi secara kontinyu di masing-masing daerah. Dinas Kesehatan perlu turun tangan dalam penentuan bahan pangan dan menghitung nilai gizi, bantuan TNI untuk menyediakan dapur yang besar, dan akan ada kebutuhan tenaga kerja untuk mengolah bahan baku tersebut.

Kebijakan pemerintah yang demikian, sesuai dengan harapan Dr. Idha Widi Arsanti, selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. "Hadirnya kebijakan pemerintah yang terkait dengan penyerapan produk pertanian dapat memotivasi para petani milenial untuk lebih produktif dan secara langsung mampu meningkatkan skala usaha mereka. Selain itu, regulasi ini juga pasti akan memberikan kontribusi dalam mempercepat dan meningkatkan perputaran perekonomian," ujar Idha.

Meski demikian, untuk penerapan program makan bergizi ini masih perlu diujicobakan dan dipersiapkan dengan matang. Dr. Inneke Kusumawaty, selaku Plt Kepala Pusat Pendidikan yang hadir dalam FGD ini menyampaikan bahwa perlu adanya komitmen dari petani millennial untuk turut mensukseskan program makan bergizi gratis ini, karena ini juga merupakan peluang untuk mengembangkan usaha.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement