REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri pembukaan Kongres ke-6 Partai Amanat Nasional (PAN) di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2024) malam. Jokowi mengaku sangat gembira bisa menghadiri pelaksanaan kongres sekaligus perayaan HUT ke-26 PAN.
Menurut Jokowi, pelaksaan Kongres ke-6 PAN itu merupakan kegiatan yang luar biasa. Pasalnya, promosi pelaksaan kongres itu dilakukan sampai New York, Amerika Serikat. Hal itu membuatnya tak habis pikir dengan persiapan pelaksanaan Kongres ke-6 PAN.
"Di acara satu-satunya kongres partai yang promosinya sampai ke Time Square, sampai ke New York, Amerika Serikat. Saya lihat geleng-geleng saya, di Times Square ada fotonya Pak Zulkifli Hasan," kata dia saat memberikan sambutan di Kongres ke-6 PAN, Jumat malam.
Jokowi yang malam itu mengenakan kemeja berwarna biru juga mengaku dengan Zulhas --sapaan akrab Zulkifli Hasan. Pasalnya, dalam promosi Kongres ke-6 PAN di Times Square New York, sosok Zulhas yang mengenakan kemeja biru bisa terpampang.
"Saya lihat, kagum saya, kagum betul. Pak Zulkifli Hasan berbaju biru dan ganteng sekali, sehingga malam hari ini saya juga memakai baju biru supaya ketularan gantengnya Pak Zul," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, PAN merupakan salah satu partai yang memiliki banyak gagasan. Ia menilai, PAN merupakan partai yang terdepan.
Jokowi menilai, saat ini PAN banyak diisi oleh kader yang relatif muda, segar, dan gembira. Hal itu disebut hasil dari pengaruh Zulhas sebagai ketua umum. Karena itu, keberlanjutan kepemimpinan Zulhas di PAN memiliki harapan besar.
"PAN pasti ada harapan bareng Pak Zulkifli Hasan," ujar Jokowi.
Yakin PAN Besar
Ia menambahkan, pelaksanaan Kongres ke-6 PAN berlangsung sangat demokratis. Selain itu, Kongres ke-6 PAN juga tetasa damai tanpa terjadi kekisruhan.
"Seperti warna birunya Partai Amanat Nasional, yang mencerminkan ketenangan," kata Jokowi.
Ia menilai, apabila terus konsisten merawat keharmonisan dan soliditasnya, PAN akan makin menjadi partai besar. Apalagi, mayoritas kader PAN diisi oleh anak muda, yang notabene adaptif terhadap perubahan.
"Saya optimis PAN akan mampu masuk jajaran tiga partai terbesar di Indonesia, dengan seluruh ide dan gagasannya," ujar dia.