Ahad 25 Aug 2024 08:41 WIB

Muhaimin Iskandar Terpilih Kembali Jadi Ketum PKB, Nyatakan Partainya Harus Mandiri

Cak Imin menilai amanah untuk memimpin kembali PKB sangat berat.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bersama tokoh adat Bali
Foto: Dok Ist
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bersama tokoh adat Bali

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Muhaimin Iskandar atau Cak Imin terpilih kembali menjadi ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKN) untuk periode 2024-2029. Ia menyatakan PKB harus menjadi partai mandiri ke depannya.

Pernyataan tersebut disampaikan Cak Imin setelah sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah PKB menyampaikan dukungan untuk dirinya di Muktamar PKB. Ia meminta agar partainya bisa independen dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Baca Juga

“Memang perbincangan di kalangan para kiai momentum PBNU tidak mendukung PKB saat pemilu kemarin, dan menghasilkan hasil yang bagus, malah justru berkah buat PKB untuk benar-benar independen dan mandiri. Karena setelah independen dan mandiri, maka PKB tidak lagi bergantung kepada lembaga maupun organisasi mana pun,” kata Cak Imin di Bali Nusa Dua Convention Center, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (24/8/2024).

Sementara itu, dia menilai amanah untuk memimpin kembali PKB selama lima tahun mendatang merupakan hal yang berat. Walaupun demikian, ia mengatakan akan bekerja sekuat tenaga.

Dia berjanji bahwa dalam jangka pendek akan menyukseskan semua tahapan Pilkada 2024 dengan menggerakkan semua komponen partai, yakni kader hingga para anggota legislatif. “Kedua, jangka pendeknya adalah menjadi bagian dari transisi kekuasaan pada Oktober nanti. DPRD baru, DPR RI baru, Presiden baru,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, dia juga mengatakan bahwa Ketua Dewan Syura PKB periode 2024-2029, yakni Ma’ruf Amin, mengajak dirinya untuk konsisten berjuang. “Saya senang, bangga, bersyukur KH Ma'ruf Amin ditunjuk oleh para kiai-kiai untuk menjadi ketua dewan syuro sekaligus bersedia untuk bersama-sama menguatkan DPP PKB,” katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement