Rabu 28 Aug 2024 10:30 WIB

Di Balik Pelaminan Pernikahan Dini, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Perempuan yang menikah dini dihadapkan pada berbagai risiko kesehatan.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Pernikahan dini (ilustrasi). Keluarga dinilai berperan penting untuk mencegah pernikahan pada usia dini.
Foto: MGROL100
Pernikahan dini (ilustrasi). Keluarga dinilai berperan penting untuk mencegah pernikahan pada usia dini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernikahan dini dinilai sebagai masalah sosial yang kompleks dan berdampak luas. Di tengah tantangan ini, keluarga memiliki peran yang sangat krusial dalam mencegah terjadinya pernikahan pada usia anak. 

Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia Kasandra A Putranto mengemukakan peran penting keluarga dalam upaya untuk mencegah pernikahan pada usia dini, yang selain mendatangkan manfaat juga dapat menimbulkan masalah. Pernikahan dini, yang dapat diikuti dengan kehamilan pada usia muda, bisa menimbulkan risiko kesehatan reproduksi pada perempuan, konflik pernikahan yang berujung pada perceraian, serta masalah psikologis yang dapat mempengaruhi pola asuh orang tua terhadap anak.

Baca Juga

Kasandra menyampaikan bahwa anak-anak yang tumbuh di lingkungan keluarga yang positif cenderung memiliki wawasan yang lebih luas mengenai persiapan pernikahan. "Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang positif cenderung memiliki pandangan yang lebih baik tentang pentingnya kesiapan fisik, mental, dan finansial dalam menjamin kualitas pernikahan," kata dia pada Selasa (27/8/2024).

Menurut dia, penting bagi keluarga untuk menghadirkan lingkungan yang sehat serta mengajarkan prinsip dan norma tentang pernikahan pada anak-anak berusia remaja. Ia menyampaikan para orang tua sebaiknya memberikan bekal pengetahuan yang tepat agar anak-anaknya setelah tumbuh dewasa bisa mengambil keputusan bijak tentang pernikahan.