REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pelaut Yunani turut menjadi andalan untuk mendukung kejayaan maritim Turki Utsmaniyah (Ottoman) sejak abad ke-15 M. Di antara yang paling terkemuka adalah Barbarossa Bersaudara. Dua tokohnya yang legendaris, yakni Oruc (Aruj) dan Hayreddin (Khair ad-Din), membawa kebesaran negeri Islam itu di seluruh Laut Mediterania.
Dalam berbagai literatur, Barbarossa Bersaudara kerap disebut sebagai sebuah kelompok bajak laut. Namun, istilah itu pertama-tama mesti ditelaah sesuai dengan konteks zaman mereka.
Bruce Masters dalam artikelnya di Encyclopedia of the Ottoman Empire (2008) menjelaskan, terminologi bajak laut pada akhir abad pertengahan di Eropa tidak bisa serta merta disamakan dengan masa kini. Bajak laut kala itu bukan hanya soal perompakan atau pelbagai bentuk kejahatan lainnya yang terjadi di bahari.
Kawanan bajak laut (pirate) dapat berperan sebagai tiga peran: kelompok liar, abdi negara (privateer), atau di antara keduanya.