Kamis 29 Aug 2024 21:55 WIB

HLF MSP 2024 Perkuat RI Sebagai Jembatan Bagi Negara Berkembang Berbagi Pengetahuan

HLF MSP berfungsi untuk meneguhkan posisi Indonesia di internasional.

Logo HLF MSP.
Foto: Dok Web
Logo HLF MSP.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR – Indonesia kembali menjadi tuan rumah forum besar internasional. Melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Pemerintah menyatakan siap menyelenggarakan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) atau Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak pada 1-3 September 2024 di Bali.

Direktur Politik Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Internasional Kementerian PPN/Bappenas, Hendra Prabandani, menyatakan bahwa pentingnya forum ini bagi Indonesia dalam menjalin kolaborasi dengan negara-negara lain melalui Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST).

Baca Juga

"HLF MSP 2024 membuka peluang bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya sebagai jembatan bagi negara-negara berkembang dalam berbagi pengetahuan, praktik baik dalam mengatasi masalah pembangunan, dan merevitalisasi kerja sama South-South and Triangular Cooperation (SSTC)," kata Hendra.

Forum ini, ungkapnya, berfungsi untuk meneguhkan posisi Indonesia di internasional.

Forum ini merupakan platform strategis untuk memperkuat solidaritas kemitraan inklusif dan inovatif dalam menghadapi tantangan global serta upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) pada tahun 2030.

Forum ini diharapkan dapat menghasilkan kemitraan yang lebih kuat dan efektif dalam menghadapi tantangan global serta mempercepat pencapaian SDGs di tingkat nasional dan internasional.

Sementara itu, Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas Bogat Widyatmoko menjelaskan terkait kesadaran Indonesia terhadap tiga isu besar global yakni polikrisis global, melemahnya multilateralisme, dan dampak pandemi global.

“Masalah-masalah ini telah menyebabkan semakin lebarnya kesenjangan pembangunan antara negara-negara Selatan dan Utara, dan telah menghambat kemajuan dalam mencapai agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tahun 2030,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Bogat, setelah menyadari pentingnya mengatasi permasalahan tersebut, sekaligus menunjukkan kepemimpinannya dalam menggalang solidaritas internasional sejalan dengan komitmen Visi Indonesia Emas 2045, selanjutnya Indonesia menyelenggarakan HLF MSP.

Untuk dikethui, HLF MSP 2024 merupakan forum internasional yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun non-pemerintah, untuk membahas upaya kolaboratif yang bertujuan mencapai perubahan transformative dalam mengatasi tantangan global, termasuk kesenjangan pembangunan, melalui pendekatan kemitraan multi-pemangku kepentingan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement