REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Indonesian Basketball League (IBL) menjalin kolaborasi dengan B League (Liga Bola Basket Jepang) untuk mengedukasi para pebasket muda Indonesia. Kegiatan bertema "IBL x B.Hope Asia Jr Clinic Jakarta" berlangsung di KYZN Sport Center, Kuningan, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).
Kegiatan ini diisi oleh bintang IBL peraih most valuable player (MVP) Lokal Abraham Damar Grahita (Satria Muda Pertamina Jakarta) dan Yudha Saputera (Prawira Bandung), serta Carlos Barroca (Jr NBA Coach).
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah membeberkan sangat penting untuk memupuk talenta masa depan olahraga bola basket Indonesia. Ini tidak hanya bagus untuk IBL, melainkan juga bagi prestasi tim nasional bola basket ke depan.
"Tentunya kami ingin agar semakin banyak talenta basket hebat yang lahir di Indonesia. Melalui IBL x B.Hope Asia Jr Clinic Jakarta, mereka bisa belajar langsung dari para pemain hebat dan juga pelatih level dunia," kata Junas.
Lebih lanjut dia membeberkan, event tersebut tidak hanya diikuti para pemain muda. Orang tua dan pelatih dari beberapa akademi juga turut serta berpartisipasi untuk menerima transfer ilmu dari para profesional.
Senior Executive Officer B League, Masaki Sano, melihat potensi Indonesia sangat besar di olahraga bola basket. Menurut dia, populasi manusia yang banyak membuat talenta di Indonesia tidak ada habisnya.
"Kami melihat Indonesia dengan populasi terbanyak membuat potensinya sangat besar," ujar Sano.
Oleh sebab itu, B League mengundang pelatih seperti Carlos Barroca, agar bisa memberi lebih banyak ilmu kepada talenta muda yang ada.
Abraham mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan itu, karena merasa senang bisa berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada para pemain muda.
"Coach carlos dan pelatih yang ada di sini bisa bikin situasi yang baik, program yang baik, dan juga buat anak-anak bersenang-senang di camp kali ini," kata pria yang kerap disapa Bram itu.
Ia juga menyambut baik kerja sama IBL dengan B League. Mantan pemain Prawira Bandung itu punya impian melihat IBL bisa berkembang pesat seperti B League pada masa mendatang, salah satunya dengan menerapkan sistem kandang-tandang.
"Menurut saya B League punya pasar yang cukup bagus, bahkan mereka juga mencoba merambah pasar Internasional. Suatu yang bagus IBL mau belajar ke liga yang lebih baik," ujar penggawa timnas bola basket Indonesia tersebut.
Bram berharap, IBL bisa berkembang tidak hanya dari sisi teknis, tetapi juga industri industri dan kualitas permainan klub, sehingga bisa lebih mendongkrak peringkat internasional Indonesia ke depannya.
IBL x B.Hope Asia Jr Clinic Jakarta, diikuti sebanyak 50 peserta dengan rataan usia 10-12 tahun putra dan putri. Selain itu ada 10-15 pelatih dari akademi juga mengikuti pelatihan tersebut.
Adapun akademi yang berpartisipasi di IBL x B.Hope Asia Jr Clinic Jakarta antara lain Hangtuah, Victoria, Playfield, Beavers, Roar, Airone, Buls, Warriors, Indonesia Muda, Cougar, dan Brickhouse.