Selasa 03 Sep 2024 13:10 WIB

Polemik Aturan Jilbab di RS Medistra, Perempuan ICMI: Hati-Hati dalam Membuat Aturan 

Manajemen RS Medistra diminta hati-hati membuat aturan terkait hak muslimah.

Red: Friska Yolandha
Ketua Umum DPP Perempuan ICMI, Welya Safitri.
Foto: Dok Republika
Ketua Umum DPP Perempuan ICMI, Welya Safitri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkait kontroversi dan polemik tentang aturan jilbab bagi pekerja dan tenaga medis di Rumah Sakit Medistra beberapa hari belakangan, Perempuan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (Perempuan ICMI) meminta agar manajemen Rumah Sakit harus berhati-hati saat membuat aturan apapun, terlebih yang terkait langsung dengan hak Muslimah untuk berjilbab.

”Kami sudah dengar polemik dan klarifikasi dari Pihak RS Medistra terkait persoalan jilbab itu, oleh karena itu kami meminta agar manajemen sangat berhati-hati saat akan merumuskan aturan khususnya yang akan menyinggung hal-hal sensitif bernuansa SARA, meski itu hanya naskah intervieuw semata,” demikian dikatakan Ketua Umum DPP Perempuan ICMI, Welya

Baca Juga

Safitri dalam siaran tertulisnya kepada media pada Selasa (3/9/2024).

Menurut Welya, jangan sampai membuat klarifikasi setelah masalahnya viral di media sosial sehingga memancing suasana panas di masyarakat.