REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Anderyan Noor mendukung langkah Kementerian Agama (Kemenag) menyurati Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mengimbau televisi menampilkan running text saat azan Maghrib khusus saat misa bersama Paus Fransiskus, Dalam agendanya, misa akbar dengan Paus Fransiskus ini akan dimulai pukul 17.00 WIB sampai pukul 19.00 WIB, yang hampir bersamaan dengan masuknya adzan Maghrib.
Sebagai langkah toleransi beragama dan untuk menghormati umat Katolik, dia menilai langkah Kemenag sudah tepat menyarankan kepada Kominfo agar pada saat itu adzan Maghrib tetap diumumkan di televisi, tapi melalui running text atau teks berjalan. Dengan demikian, pada momen ini tayangan kumandang adzan tidak ditampilkan seperti biasanya.
"Setuju adzan di TV diganti dengan running text demi menghormati saudara-saudara kita yang sedang misa. Karena itu juga azan elektronik, bukan suara langsung dari masjid. Adzan di masjid tetap berkumandang sebagai ajakan salat yang sesungguhnya. Lagian dari 365 hari masa sehari saja untuk toleransi kita tidak mau menghormati saudara kita untuk beribadah," ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (4/9/2024).
Dia mengatakan, sangat jarang pimpinan gereja Katolik dunia itu datang ke Indonesia untuk memimpin langsung ibadah akbar umat Katolik tersebut. Karena itu, menurut dia, umat agama lain sudah seharusnya menghormatinya.