REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG - PT PLN (Persero) mengatakan, dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, siap beroperasi tahun ini. General Manager Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) 2 Achmad Ismail mengatakan, pembangkit listrik tersebut sebenarnya telah siap beroperasi, namun masih menunggu proses penyerahan ke operator PLN Indonesia Power (PLN IP).
"Tadinya kita rencanakan minimal satu unit tahun ini, tapi alhamdulilah justru bisa mengejar langsung dua unit sudah siap beroperasi. Saat ini hanya tinggal tunggu serah terima ke operator saja," ujar Ismail di PLTA Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (4/9/2024)
Manajer Unit Pelaksana Proyek JBT 2 Husni Wardhana menyampaikan PLTA Jatigede merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang mendukung energi baru terbarukan (EBT), terutama yang bersumber daya air. PLTA ini memanfaatkan air dari Waduk Jatigede yang dibangun oleh Kementerian Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Jadi kita memanfaatkan sumber daya air yang ada di Jatigede ini, terutama dengan adanya waduk Jatigede yang diadakan oleh PU dan sebagian airnya kita alirkan untuk membangkitkan daya listrik sebesar 2x55 MW," kata Husni.
Husni mengatakan, kapasitas 2x55 MW ini akan disalurkan ke sistem kelistrikan Jawa-Bali. Menurut dia, sistem tersebut telah terkoneksi sehingga memungkinkan untuk melayani pelanggan di wilayah Jawa dan Bali.
"Jadi kalau yang terdekat kita adalah motong dari Rancaekek-Sunyaragi. Jadi memotong di tengah-tengah masuk ke PLTA ini, jadi nantinya di situ sudah terdistribusikan ke sistem Jawa-Bali," ujar Husni.
Proyek PLTA Jatigede sebelumnya telah melalui sejumlah tahapan penting. Untuk dapat beroperasi secara komersial, masih terdapat beberapa tahapan pengujian, di antaranya uji pembebanan, reliability run hingga memperoleh sertifikat laik operasi (SLO).
PLN mengharapkan proyek PLTA Jatigede dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan energi listrik yang ramah lingkungan.
Dengan pencapaian tahap sinkronisasi pertama tersebut, proyek semakin mendekati tahap operasional penuh, yang diharapkan akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.