Kamis 05 Sep 2024 15:14 WIB

Sempat Bebas di Putusan Sela, Hakim Agung Gazalba Saleh Kini Dituntut 15 Tahun Penjara

Gazalba Saleh didakwa JPU KPK menerima gratifikasi dan melakukan TPPU Rp 62,8 miliar.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Mas Alamil Huda
Terdakwa Hakim Agung Gazalba Saleh berjalan usai menjalani sidang dengan agenda pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Terdakwa Hakim Agung Gazalba Saleh berjalan usai menjalani sidang dengan agenda pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (6/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hakim Agung nonaktif Mahkamah Agung (MA) Gazalba Saleh dituntut hukuman penjara 15 tahun dalam perkara dugaan penerimaan gratifikasi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Hal itu disampaikan Jaksa KPK Wawan Yunarwanto dalam sidang pembacaan surat tuntutan pada Kamis (5/9/2024) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Menuntut kepada Majelis Hakim agar menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Gazalba Saleh dengan pidana penjara selama 15 tahun, dan pidana denda sebesar Rp1 miliar subsider pidana kurungan pengganti selama 6 bulan," kata Wawan dalam sidang itu.

Baca Juga

Gazalba Saleh juga dihadapkan pada tuntutan kewajiban membayar uang pengganti atas kejahatannya. "Menuntut menjatuhkan pidana tambahan terhadap terdakwa untuk membayar uang pengganti sejumlah 18 ribu dolar Singapura dan Rp 1.588.085.000 selambat-lambatnya satu bulan setelah putusan pengadilan memperoleh hukum tetap," ujar Wawan.

Jika dalam jangka waktu tersebut terdakwa tidak membayar uang pengganti, maka harta bendanya disita oleh jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut. "Dalam hal terdakwa saat itu terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka dipidana penjara selama dua tahun," ujar Wawan.