Jumat 06 Sep 2024 13:12 WIB

Ini Antusiasme Peserta di Seminar Kemerdekaan Digital Universitas BSI

Acara ini dihadiri oleh guru, siswa, serta praktisi pendidikan.

Seminar Kemerdekaan Digital yang diselenggarakan oleh Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Kampus Pontianak sukses menarik perhatian banyak peserta dari berbagai kalangan.
Foto: Universitas BSI
Seminar Kemerdekaan Digital yang diselenggarakan oleh Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Kampus Pontianak sukses menarik perhatian banyak peserta dari berbagai kalangan.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Seminar Kemerdekaan Digital yang diselenggarakan oleh Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Kampus Pontianak sukses menarik perhatian banyak peserta dari berbagai kalangan. Dengan tema "Artificial Intelligence for Education: Transformasi Pendidikan di Era Digital," acara ini berlangsung meriah di Harris Hotel Pontianak, pada Kamis (29/8). Acara ini dihadiri oleh guru, siswa, serta praktisi pendidikan yang sangat antusias menyimak materi yang disampaikan.

Salah satu peserta, Wisyie Naana, Kepala Sekolah SMK Santa Maria Pontianak, memberikan apresiasi tinggi terhadap seminar ini. Menurutnya, topik tentang kecerdasan buatan (AI) sangat relevan dengan kebutuhan dunia pendidikan saat ini.

Baca Juga

“Saya sangat kagum dengan bagaimana Universitas BSI mengangkat isu AI dalam pendidikan. Seminar ini memberikan wawasan baru bagi kami, khususnya dalam memanfaatkan AI untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran di sekolah,” ujarnya.

Selain itu, Zulyana, siswi dari SMK Negeri 9 Pontianak, juga mengungkapkan rasa senangnya bisa mengikuti seminar ini. Baginya, seminar ini membuka pengetahuan baru mengenai teknologi yang dapat membantu proses belajar.

“Saya merasa sangat beruntung bisa ikut seminar ini. AI ternyata bisa menjadi alat yang sangat membantu dalam belajar. Saya jadi lebih termotivasi untuk mendalami teknologi ini agar bisa memanfaatkannya dengan baik dalam belajar,” kata Zulyana dengan penuh semangat.

Senada dengan Zulyana, Firman Saputra, siswa dari SMAN 2 Sungai Kakap, menambahkan bahwa seminar ini memberikan banyak informasi berharga yang sangat relevan dengan kebutuhan pelajar di era digital.

“Seminar ini benar-benar membuka wawasan saya tentang bagaimana AI bisa mengubah cara kita belajar. Informasi yang disampaikan sangat berguna, terutama dalam menghadapi tantangan di masa depan,” ungkap Firman.

Pada kesempatan ini, Ir Eri Bayu Pratama, Kepala Kampus Universitas BSI Kampus Pontianak, mengatakan seminar ini tidak hanya memberikan materi teoritis tentang AI, tetapi juga membuka ruang diskusi yang aktif antara peserta dan narasumber. Banyak peserta yang merasa terinspirasi dan termotivasi untuk mulai mengintegrasikan teknologi AI dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam proses belajar-mengajar.

"Seminar Kemerdekaan Digital ini menjadi bukti nyata komitmen Universitas BSI Kampus Pontianak dalam mendukung transformasi pendidikan melalui teknologi. Dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta, acara ini telah berhasil menanamkan semangat inovasi dalam dunia pendidikan, khususnya di Kalimantan Barat," terang Eri.

Teknologi AI yang dibahas dalam seminar ini diharapkan dapat menjadi salah satu kunci dalam mengembangkan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan berorientasi pada masa depan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement