REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Rute karavan, atau yang dikenal Darb Al-Jammalah, merupakan sebuah situs yang bersejarah. Para sejarawan menyebutnya sebagai salah satu harta karun Gunung Al-Karr di Taif, Kerajaan Saudi.
Darb Al-Jammalah ini diketahui berlokasi di antara puncak gunung di Al-Hada, di bawah Gunung Al-Qarah.
Secara historis, jalur spiral sangat penting bagi peziarah dan pedagang, karena memperpendek jarak antara Makkah dan Taif. Jalan ini berfungsi sebagai penghubung utama yang menghubungkan kedua kota.
Dilansir di Arab News, Selasa, nama jalan berbatu Darb Al-Jammalah berasal dari bahasa Arab, yang memiliki arti "rute unta". Jalan tersebut dibangun di atas dua jalur, satu untuk unta dan satu lagi untuk manusia.
Saat berada di lokasi, masyarakat bisa melihat ada tangga batu yang usianya diperkirakan lebih dari 1.000 tahun hingga abad kelima Hijriah.
Panjang jalan ini sekitar 6 kilometer. Artinya, para pelancong dapat mencapai Kota Suci hanya dalam beberapa jam, dibandingkan dengan waktu tempuh normal tiga hari.
Meskipun teknik konstruksi yang terbatas digunakan pada waktu itu, hingga saat ini jalurnya bertahan. Adapun desain geometris zigzagnya terus menarik minat wisatawan.
Jalan turun dari puncak gunung Al-Karr di Al-Hada ke bawah dibuat dalam formasi spiral. Saat ini, konstruksi itu berfungsi sebagai situs yang menarik bagi pengunjung dan pejalan kaki.