Rabu 11 Sep 2024 14:52 WIB

Tanah Longsor Tutup Akses Jalan Penghubung RW di Ujungberung Kota Bandung

Area persawahan serta sungai di lokasi kejadian tertimbun material longsor

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Tanah longsor akibat dampak hujan deras terjadi di Jalan Walagri Mulya, Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Rabu (11/9/2024). Akibatnya, jalan penghubung antara RW 09 dan RW 10 tertutup tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua dan roda empat.
Foto: Dok Republika
Tanah longsor akibat dampak hujan deras terjadi di Jalan Walagri Mulya, Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Rabu (11/9/2024). Akibatnya, jalan penghubung antara RW 09 dan RW 10 tertutup tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua dan roda empat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Tanah longsor akibat dampak hujan deras terjadi di Jalan Walagri Mulya, Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Rabu (11/9/2024). Akibatnya, jalan penghubung antara RW 09 dan RW 10 tertutup tidak bisa dilintasi kendaraan.

Kabid Penanggulangan Bencana Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Dian Rudiyanto mengatakan, peristiwa tanah longsor diperkirakan terjadi pada pukul 02.00 WIB, Rabu (11/9/2024). Akibat kejadian tersebut, area persawahan serta sungai di lokasi kejadian tertimbun material longsor seluas 1 hektar. "Lokasinya (longsor) terjadi di perbatasan RW 09 dan RW 10, kontur tanahnya miring, cadas dan batu," ujar Dian, Rabu (11/9/2024).

Baca Juga

Selain menimbun area sawah dan sungai, kata Dian, material longsor menutup akses jalan penghubung RW 09 dan RW 10. Dikhawatirkan sedimen material longsor yang menimbun sungai terbawa ke kompleks Pasanggrahan terdekat.

Dian menyebut, material longsor yang menimpun akses jalan dan sungai sepanjang 20 meter. Pihaknya memastikan tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Menurut Dian, masyarakat yang hendak melewati jalur tersebut dialihkan ke jalan lain. Sedangkan jalur yang tertutup material longsor terlebih dahulu ditutup sementara waktu. "Yang mau lewat diarahkan ke jalur lain muter," kata dia.

Saat ini, kata dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga untuk melakukan pengerukan material longsor dan pembuatan kirmir. Pihaknya juga mengingatkan masyarakat untuk waspada. "Akses jalan ke sini ditutup supaya tidak menjadi objek wisata," katanya.

Pihaknya memperkirakan potensi longsor susulan dapat terjadi mengingat cuaca ekstrem tetap dapat terjadi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement