REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai gerakan "Anak Abah Tusuk Tiga Paslon" di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta tak akan banyak berdampak. Menurut dia, partai politik pasti akan bergerak untuk menarik masyarakat memilih pasangan calon (paslon) yang diusung mereka.
Ia mengatakan, gerakan mencoblos tiga paslon sama artinya dengan membuat suara masyarakat menjadi tidak sah. Namun, ia meyakini masyarakat tetap akan memilih pasangan tertentu dalam Pilgub DKI Jakarta.
"Saya rasa si tetap saja partisipasi akan tinggi, kenapa akan tinggi? Karena biasanya masyarakat kan akan dimobilisasi oleh partai politik oleg para kandidat untuk bisa datang ke TPS, coblos ke TPS," kata dia, Kamis (12/9/2024).
Ia menilai, partisipasi masyarakat dalam Pilgub DKI Jakarta 2024 akan tetap tinggi. Sementara itu, gerakan golput atau coblos tiga paslon di Pilgub DKI Jakarta tak akan berdampak banyak.